Suara.com - Puluhan mobil milik warga Palestina dilaporkan dibakar dalam serangan yang dilakukan oleh sekelompok pemukim Yahudi di wilayah al-Bireh, sekitaran Ramallah, pada Senin (4/11) dini hari.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat ini menjadi salah satu insiden serangan paling berani di wilayah yang menjadi pusat pemerintahan Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam aksi tersebut, sekitar selusin orang dengan wajah tertutup terlihat membawa bom molotov, menargetkan kendaraan-kendaraan yang diparkir di luar sebuah bangunan hunian.
Menurut Ihab al-Zaben, seorang penduduk setempat, para pemukim bahkan menembakkan senjata ke arah warga yang berusaha memadamkan api.
“Ketika kami mencoba mendekat untuk memadamkan api, mereka mulai menembaki kami,” ujarnya.
Insiden ini juga menyebabkan bagian luar bangunan hunian hitam terbakar, dengan sekitar 20 mobil yang hangus dalam waktu singkat.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam keras tindakan yang disebutnya sebagai serangan brutal milisi pemukim tersebut dan menyerukan adanya sanksi menyeluruh terhadap sistem kolonialisme pemukim.
Di sisi lain, pihak keamanan Israel, termasuk Kepolisian dan Badan Keamanan Shin Bet, mengonfirmasi sedang melakukan penyelidikan atas pembakaran kendaraan milik warga Palestina ini.
Mereka mengatakan bahwa laporan awal telah diterima, dan langkah-langkah investigasi sedang berlangsung.
Baca Juga: Anggota DPR Desak Pemerintah Blokir Instagram-Facebook dkk di Indonesia, Ada Apa?
Kekerasan pemukim terhadap komunitas Palestina di Tepi Barat telah mengundang kecaman internasional.
Amerika Serikat, salah satu negara yang bersuara keras, telah menerapkan sanksi kepada pemukim-pemukim yang terlibat dalam kekerasan ini dan mendesak Israel untuk mengambil langkah lebih tegas dalam menghentikan serangan tersebut.
Abdul Rahman Shadid, pejabat dari kelompok Hamas, menyatakan bahwa serangan ini menunjukkan adanya eskalasi dalam aksi pemukim dan menyerukan peningkatan perlawanan untuk menghadapi kejahatan-kejahatan ini.
Pernyataannya memperkuat kecemasan bahwa kekerasan yang meningkat akan semakin mempersulit upaya perdamaian.
Kekerasan pemukim yang terjadi sejak meletusnya perang di Gaza setahun yang lalu telah menunjukkan peningkatan tajam, dengan beberapa pemimpin pemukim bahkan mengharapkan dukungan lebih besar di masa mendatang, terutama jika Donald Trump kembali terpilih sebagai presiden AS.
Trump sebelumnya pernah mencabut status ilegal pemukiman Israel di Tepi Barat, namun kebijakan tersebut kemudian dipulihkan oleh Presiden Joe Biden.
Berita Terkait
-
Anggota DPR Desak Pemerintah Blokir Instagram-Facebook dkk di Indonesia, Ada Apa?
-
Peringatan Iran ke Israel: Hentikan Serangan atau Hadapi Konsekuensi!
-
Melly Goeslaw Perjuangkan Pendidikan Anak Palestina di DPR
-
Trik Cerdik Hamas Tipu Pasukan Israel, 4 Tentara Tewas
-
Fatah-Hamas Optimis Bentuk Pemerintahan Bersama di Gaza Pasca Perang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?