Suara.com - Warga Palestina di Gaza yang dilanda perang mengatakan kepada AFP pada hari Selasa bahwa siapa pun yang menang dalam pemilihan presiden AS harus mengakhiri konflik di wilayah tersebut, yang telah menelan korban jiwa yang mengerikan.
"Kami berada di ujung tanduk, dan seperti semua orang di dunia, kami mencari seseorang yang dapat menghentikan perang," kata Ayman al-Omreiti, 45 tahun, dari lingkungan Al-Daraj di Kota Gaza.
"Harapan kami adalah bahwa rakyat Amerika akan memilih seseorang yang dapat mengakhiri penderitaan rakyat Palestina."
Jutaan warga Amerika mulai memberikan suara mereka pada hari Selasa dalam sebuah kontes yang menurut jajak pendapat pra-pemilu terlalu ketat untuk diprediksi.
Omreiti, yang telah mengungsi beberapa kali selama 13 bulan sejak perang pecah, mengatakan ia berharap Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris akan mengalahkan saingannya dari Partai Republik Donald Trump.
"Rakyat Palestina khawatir tentang kemungkinan kemenangan Trump, dan kami berharap hasilnya akan menguntungkan lawannya, Harris, karena dia telah menyerukan diakhirinya perang beberapa kali," katanya.
Warga Palestina lainnya di Kota Gaza, Hani Ajur, memiliki pandangan yang jelas: Siapa pun yang menjadi presiden harus mengakhiri perang.
Putra dan saudara laki-laki Ajur tewas dalam perang, sementara rumahnya dihancurkan oleh penembakan Israel.
"Kami berharap bahwa setelah semua pengorbanan ini... siapa pun yang menang, apakah itu Trump atau Harris, akan mengakhiri perang ini dan membawa perdamaian ke wilayah tersebut," katanya.
"Kami lelah dengan pemboman, kehancuran, para martir, yang terluka, dan kehancuran. Kami hanya lelah dengan kehidupan ini."
Jajak pendapat terbaru di Israel menunjukkan mayoritas orang Israel mendukung Trump, tetapi pilihan fotografer Andy Alpern untuk Gedung Putih adalah Harris.
"Ia mengatakan Trump mungkin memberi kita lebih banyak keleluasaan (tetapi) apakah menurut saya itu sepadan? Saya tidak," kata Alpern, 57 tahun, yang tinggal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
"Saya tidak menganggap Kamala seburuk yang dipikirkan semua orang, dan ia akan melakukan hal-hal baik."
Namun, ia berharap Amerika Serikat akan terus mendukung Israel untuk membersihkan Lebanon dari Hizbullah dan Gaza dari Hamas.
"Mereka adalah organisasi jahat," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Jutaan Warga AS Padati TPS! Perebutan Kursi Presiden Memasuki Babak Penentuan
-
Ancaman Bom Rusia Ganggu Pemilu AS, FBI Selidiki Sumbernya
-
Ramalan Unik Pilpres AS: Kuda Nil di Thailand Pilih Trump!
-
Jelang Pemilu, AS Tuding Adanya Peningkatan Manipulasi dari Iran dan Rusia Berupa Penyebaran Hoaks
-
Beda Respon ChatGPT dan Gemini soal Pemilu AS, Siapa Bakal Menang Antara Donald Trump atau Kamala Harris?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional