Suara.com - Menjelang pemilihan presiden AS 2024, alat kecerdasan buatan (AI) ChatGPT telah membuat ramalan yang berani dan penuh kejutan. Dalam eksperimen terbaru, chatbot ini mengambil peran sebagai 'Nostradamus AI', meramalkan hasil pemilu dengan cara yang berbeda dari jajak pendapat konvensional. Prediksi ChatGPT tidak hanya mencakup perkembangan politik yang mengejutkan, tetapi juga potensi kerusuhan sosial yang dapat terjadi.
Saat ditanya tentang hasil pertarungan antara mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris, ChatGPT mengajukan skenario alternatif yang mengejutkan. Alih-alih meramalkan kemenangan untuk salah satu kandidat utama, AI ini mengisyaratkan bahwa baik Trump maupun Harris mungkin tidak akan sukses.
Sebaliknya, ChatGPT dengan misterius menyatakan bahwa "seekor kuda hitam akan bangkit dari bayang-bayang untuk mengambil kekuasaan."
"Tetapi di jam terakhir, sebuah twist tak terduga, tak satu pun dapat mengklaim takhta yang tenang. Sebuah nama yang tak terucapkan dalam banyak kisah akan bangkit berkuasa, melampaui batas. Meskipun Trump dan Kamala berjuang sekuat tenaga, yang lain akan memimpin, muncul dari kegelapan." bunyi respon dari kecerdasan buatan itu dengan sangat puitis.
Kedua kandidat utama ini didukung oleh pasangan calon wakil yang kurang dikenal, seperti Gubernur Minnesota Tim Walz dan Senator Ohio JD Vance. Apakah salah satu dari kandidat wakil presiden ini bisa menjadi sosok misterius yang diisyaratkan oleh AI? Hanya waktu yang akan menjawab.
Prediksi ChatGPT tidak berhenti di situ. Dalam serangkaian responsnya, AI ini menunjukkan masa depan yang mengejutkan bagi Ivanka Trump, putri Donald Trump, dengan menyarankan bahwa ia dapat memainkan peran signifikan di panggung politik. Nama Elon Musk juga muncul dalam ramalan ChatGPT, meskipun perannya di dunia politik masih belum jelas.
Insight dari ChatGPT tidak hanya berfokus pada ramalan pemilu, tetapi juga menyentuh kemungkinan kerusuhan sipil dan gejolak sosial yang dapat terjadi seiring dengan berlangsungnya pemilu AS. AI ini memperingatkan tentang kemungkinan protes, demonstrasi, dan potensi kekerasan, mengingatkan pada serangan Capitol pada 6 Januari 2021.
"Tanah elang, terbelah oleh perpecahan, akan melihat kerusuhan, lahir dari ejekan. Protes, pawai, dan demonstrasi akan membangkitkan suara di bawah awan kelam," peringatannya, melukiskan gambaran atmosfer politik yang bisa memicu bentrokan dan kerusuhan.
Meski menyampaikan ramalan yang mengkhawatirkan, ChatGPT tetap berharap akan adanya rekonsiliasi setelah gejolak pemilu mereda. AI ini meramalkan periode penyembuhan, di mana para pemimpin akan berupaya untuk memperbaiki perpecahan dan mempromosikan persatuan serta perdamaian.
Baca Juga: Pemungutan Suara Pilpres AS Hari Ini, Komunitas Arab Amerika Kecewa Kinerja Kamala Harris
Perbandingan dengan AI Gemini Google
Dalam konteks ini, AI Gemini milik Google memilih untuk tidak membuat prediksi atau komentar terkait pemilu AS. Gemini malah mengarahkan pengguna ke tautan pencarian Google.
“Saya tidak dapat membantu dengan tanggapan tentang pemilu dan tokoh politik saat ini.” katanya.
Gemini mengakui bahwa ia mengutamakan akurasi, tetapi tetap mungkin membuat kesalahan, menunjukkan perbedaan pendekatan antara kedua AI dalam meramalkan hasil pemilu yang semakin dekat.
Berita Terkait
-
Pemungutan Suara Pilpres AS Hari Ini, Komunitas Arab Amerika Kecewa Kinerja Kamala Harris
-
Viral! Moo Deng Si Bayi Kuda Nil Ramal Hasil Pilpres AS, Trump atau Harris?
-
Pilpres AS 2024: PBB Sebut Berdampak Global, Nasib Dunia di Tangan Amerika?
-
Apa Itu Suara Elektoral Pilpres AS? Berikut Penjelasan dan Jumlah yang Dimiliki tiap Negara Bagian
-
"Tembak Saja Lewat Berita Palsu", Trump Tanggapi Upaya Pembunuhan Terbaru terhadap Dirinya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Monas Dibanjiri Warga, Tank Tempur Jadi Rebutan Spot Foto untuk Anak-Anak di HUT ke-80 TNI
-
Penampakan 200 Motor Baru, Siap Jadi Doorprize Utama di HUT ke-80 TNI di Monas
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum