Suara.com - Profil Jatam (Jaringan Advokasi Tamgang) turut menjadi sorotan publik. Pasalnya, mereka mengaku keberatan usai dicatut dalam disertasi doktoral milik Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Sebelumnya diberitakan, Bahlil Lahadalia beberapa waktu lalu menjalani sidang promosi doctoral dii UI. Dalam disertasi doktoralnya tersebut, Bahlil ada menyebutkan bahwa Jatim sebagai informan utama.
Namun, rupanya pihak Jatam merasa keberatan karena telah dicatut oleh Bahlil. Karena hal tersebut, Bahalil harus menjalani revisi disertasi doktoralnya. Ini disampaikan oleh Amelita Lusia selaku Kepala Biro Humas dan KIP Universitas Indonesia (UI).
Seiring dengan pemberitaan penolakan Jatam atas pencatutannya dalam disertai doktoral milik Bahlil, mari simak berikut profil Jatam yang dilansir dari berbagai sumber.
Profil Jatam
Jatam (Jaringan Advokasi Tambang) merupakan jaringan organisasi komunitas non-pemerintah yang mempunyai kepedulian akan masalah-masalah terkait HAM, lingkungan hidup, gender, masyarakat adat serta isu-isu keadilan sosial di industri pertambangan dan migas.
Keberdaan JATAM untuk membantu masyarakat yang menjadi korban kegiatan pertambangan dan migas di banyak daerah di Indonesia. Selain itu keberadaan Jatam juga guna mewujudkan hak hidup di lingkungan Indonesia yang sehat, bahagia, produktif, dan berkelanjutan.
Adapun JATAM ini berdiri tahun 1995 saat Workshop Advokasi Tambang di Banjarmasin, Kalimantan . Dalam Workshop yang diikuti oleh 45 partisipan ini pun sepakat perlunya membentuk suatu organisasi jaringan untuk advokasi tambang.
Lalu dalam pertemuan di tahun 1999, organisasi dan mandat Jatam mulai di susun. Dalam pertemuan tersebut, lahirnya mandat tentang penghentian sementara pemberian ijin dan aktifitas pertambangan di Indonesia.
Baca Juga: Bahlil Jawab Kabar Jokowi OTW Jakarta Lalu Gabung Golkar: Nanti Dilihat Saja Lah
Pertemuan Nasional Jatam kembali dilakukan tahun 2003. Dalam pertemuan tersebut, JATAM dimandatkan untuk mendorong Pengelolaan tambang dan sumber energi secara adil serta menjamin keselamatan rakyat dan ekosistem.
Nah baru-baru ini, Jatam tengah mencuri perhatian publik usai Bahlil mencatut organisasi tersebut dalam disertasi doktoralnya. Mereka keberatan karena Bahlil menyebut Jatam tanpa izin terlebih dulu.
Perihal Penolakan pencantutan nama Jatam tersebut, Melky Nahar selaku Koordinator Nasional, jatam pun menyampaikan penolakannya melalui surat no. 611/JTM/XI/2024 tertanggal 6 November 2024.
“Kami, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), melalui surat ini menyatakan penolakan atas pencantuman nama Jatam sebagai informan utama dalam disertasi milik Bahlil Lahadalia yang berjudul, Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia,” kata Melky Nahar.
Demikian ulasan mengenai profil Jatam yang turut mencuri perhatian publik usa nama Jatam dicatut Bahlik dalam disertasinya. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh