Suara.com - Mendiang Buya Syafii Maarif merupakan seorang tokoh cendekiawan asal Minangkabau yang dinilai layak menyandang gelar pahlawan nasional atas kontribusinya yang luar biasa bagi bangsa Indonesia.
Penilaian ini disampaikan oleh sejarawan sekaligus guru besar dari Universitas Andalas (Unand), Prof. Gusti Asnan. Dia mengakui peran besar Buya Syafii sebagai sosok "bapak bangsa" bagi banyak kalangan di Indonesia.
Menurut Gusti Asnan, Buya Syafii bukan hanya seorang cendekiawan yang berpengaruh di tingkat nasional, tetapi juga tokoh yang mengharumkan nama Sumatera Barat di ranah keilmuan, agama, dan budaya.
"Buya Syafii Maarif adalah bapak bangsa, dan hampir semua kalangan di Indonesia mengakui dia sebagai bapak bangsa," kata Gusti Asnan, dikutip dari Antara, Senin (11/11/2024).
Tokoh asal Kabupaten Sijunjung ini dianggap memiliki pemikiran-pemikiran progresif yang telah memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia.
Buya Syafii diusulkan bersama dua tokoh Minangkabau lainnya, yaitu Khatib Sulaiman dan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli. Keduanya, bersama Buya Syafii, hingga kini belum mendapatkan gelar pahlawan nasional, meskipun mereka dikenal memiliki kontribusi besar dalam perjuangan dan pembangunan bangsa.
Khatib Sulaiman dikenal sebagai pejuang yang gugur dalam Peristiwa Situjuah pada tahun 1949, sedangkan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli adalah ulama besar yang mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) pada tahun 1928 dan berperan penting dalam mempertahankan adat dan agama di Tanah Minangkabau.
Gusti Asnan menjelaskan bahwa penetapan pahlawan nasional memang kerap menimbulkan pro dan kontra. Namun, ia menilai perdebatan ini merupakan hal yang wajar.
"Memang ada perdebatan, dan akan selalu ada karena manusia itu bukan makhluk yang sempurna," ujarnya.
Meski begitu, kontribusi Buya Syafii dan kedua tokoh lainnya dianggap cukup besar untuk diakui sebagai pahlawan nasional.
Sebagai seorang sejarawan, Gusti optimistis bahwa pengakuan pahlawan nasional bagi ketiga tokoh tersebut hanya tinggal menunggu waktu. Meski belum resmi diakui sebagai pahlawan nasional, perjuangan Buya Syafii Maarif dan tokoh-tokoh lainnya akan terus dikenang dan menginspirasi generasi penerus bangsa.
Profil singkat Buya Syafii Maarif
Buya Syafii Maarif yang juga tokoh terkemuka Muhammadiyah, wafat pada Jumat pagi (27/5/2022) di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Beliau menghembuskan napas terakhirnya pada usia 86 tahun, setelah beberapa waktu menjalani perawatan akibat keluhan sesak napas yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Buya Syafii lahir pada 31 Mei 1935 di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar). Sebagai anak dari Ma’rifah Rauf Datuk Rajo Malayu dan Fathiyah, Buya mengawali pendidikan dasarnya di Sekolah Rakyat (SR) dan belajar agama di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah.
Semasa kecil, Buya sudah menunjukkan ketekunan dan semangat belajar yang tinggi meski harus berjuang di tengah suasana perang revolusi kemerdekaan.
Tahun 1953, Buya Syafii Maarif merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikannya di Madrasah Muallimin Yogyakarta hingga lulus pada 1956. Di Yogyakarta, beliau aktif dalam organisasi kepanduan Hizbul Wathan dan menjadi pemimpin redaksi majalah Sinar.
Berita Terkait
-
Mahfud MD Sebut Soeharto Bisa Jadi Pahlawan Nasional Tanpa Perlu Diseleksi: Apa Acuannya?
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Dikritik, Mensos Gus Ipul: Itu Bukan Keputusan Saya Pribadi
-
Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ketua MPR: Tunggu Keputusan Presiden!
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Rebut Poster Pendukung Delpedro Cs, Kapolsek Pasar Minggu: Kami Jaga Muruah Persidangan!
-
Cak Imin Peringatkan: Kamboja Bukan Negara Aman untuk Pekerja Migran Indonesia
-
Menkeu Purbaya Jawab Kritik, Sebut Gaya 'Koboi' Perintah Langsung dari Presiden Prabowo
-
KPK Ungkap Alasan Penghentian Kasus Lahan RS Sumber Waras
-
Praperadilan Delpedro Ditolak, Pendukung Beri Kartu Merah ke Hakim: Bebaskan Kawan Kami!
-
Tangis Histeris Ibunda Pecah di Pengadilan Usai Praperadilan Delpedro Ditolak
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri', Pengacara Nadiem Bantah Atur Proyek Chromebook
-
Sudah Diizinkan Hakim untuk Pindah, Jaksa Agung Ngotot Minta Anak Riza Chalid 'Dikembalikan'!
-
Jakarta Punya 111 Stasiun Aktif Jaga Lingkungan, Warga Akui Pentingnya Data Valid Kualitas Udara
-
Sambangi KPK, Pelapor Ketua Bawaslu Serahkan Bukti Dugaan Korupsi Proyek Renovasi Gedung