Suara.com - Mahfud MD dan Luhut Binsar Pandjaitan sudah bersahabat kurang lebih 24 tahun. Mereka kenal ketika sama-sama menjadi menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Di kabinet Gus Dur, Mahfud adalah Menteri Pertahanan dan Luhut dipercaya menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag).
Sejak itu mereka menjadi dekat dan sering tukar pikiran. Walau terkadang berbeda pilihan politik, tidak membuat Mahfud dan Luhut menjadi musuh.
Ada satu pengalaman yang paling diingat Mahfud MD dari seorang Luhut. Yaitu saat pria asli Madura ini menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Mahfud bercerita saat itu ia berkonflik dengan Polri gara-gara kasus cicak buaya. Mahfud menyatakan pimpinan KPK, Chandra-Bibit, tidak bersalah.
"Ketika saya jadi Ketua MK, saya kan ribut dengan Polri, ketika kasus cicak buaya. Sampai pengawal-pengawal lari. Saya sendirian loh pejabat tinggi negara ke mana-mana nggak ada yang ngawal," ujar Mahfud dikutip dari Youtube Mahfud MD Official.
Menurut Mahfud, ajudan dan pengawalnya berjumlah 12 orang yang merupakan anggota Polri itu mengundurkan diri. Secara aturan, kata Mahfud, polisi yang mengundurkan diri itu disersi dan harus dipecat. Tapi kenyataan saat itu, mereka tidak ada yang dipecat.
"Mereka mengundurkan diri ramai-ramai sebagai pengawal saya, penjaga rumah, penjaga kantor, pergi, 12 orang. Semua serentak mengundurkan diri ketika dirinya menyatakan Chandra Hamzah dan Bibit tidak bersalah," ujar Mahfud.
Di momen itu, Mahfud ingat Luhut. Ia menghubungi sahabatnya itu menceritakan kondisinya tanpa pengawalan polisi karena ditarik institusinya. Luhut terkejut. Tak tinggal diam, Luhut lalu mengutus dua pengawalnya dari Satuan Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus untuk mengawal Mahfud.
Baca Juga: Dipertemukan Gus Dur, Rahasia Persahabatan 24 Tahun Mahfud MD dan Luhut yang Tidak Pernah Retak
Menurut Mahfud, ketika dirinya kunjungan ke Yogyakarta, tiba-tiba didatangi satu orang tak dikenal. Orang itu berbisik ke Mahfud mengatakan dia orangnya Luhut meminta Mahfud tenang karena dikawal dirinya.
"Ya ga benar juga masa Pak Mahfud digitukan. Ketua MK waktu itu. Ga fair juga dong. Saya suruh pengawal saya pergi mengawal Mahfud," ujar Luhut menimpali.
Luhut mengatakan menelepon Kapolda DIY memberitahu bahwa tindakannya tidak benar karena memperlakukan Ketua MK tidak pantas.
Mahfud mengatakan, pengawal Mahfud itu terus mengikuti dirinya. Bahkan ketika dirinya makan bersama istri, prajurit Kopassus itu tetap memantau.
Masalah ini hanya terjadi dua hari saja. Setelah itu Polri meminta maaf ke Mahfud dan siap memberikan pengawal terbaiknya untuk Mahfud.
Berita Terkait
-
Dipertemukan Gus Dur, Rahasia Persahabatan 24 Tahun Mahfud MD dan Luhut yang Tidak Pernah Retak
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Mahfud MD Unggah Tulisan Sukidi, Sindir Oknum Aparat Lindungi Judi
-
Respons Menohok Mahfud MD Soal 'Lapor Mas Wapres' Gibran Rakabuming: Gimmick Aja
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD