Suara.com - Belum lama ini muncul kabar bahwa Ayatollah Ali Khamenei dalam keadaan koma. Nyatanya, Pemimpin Tertinggi Iran tersebut pada hari Minggu justru tampak mengunggah foto dirinya sedang bertemu dengan seorang duta besar Iran.
Beberapa laporan media baru-baru ini mengklaim bahwa Khamenei, 85 tahun, dalam keadaan koma dan bahwa ia telah mencalonkan putranya yang berusia 55 tahun, Mojtaba Khamenei, sebagai penggantinya dalam sebuah pertemuan rahasia. Laporan tersebut muncul setelah The New York Times pada bulan Oktober mengatakan bahwa Khamenei "sakit parah."
Dalam gambar yang diunggah di akun X milik Khamenei, ia terlihat berbicara dengan Duta Besar Iran untuk Lebanon Mojtaba Amani di kantornya.
"Ayatollah Khamenei, pemimpin Revolusi Islam, bertemu dan berbicara dengan Mojtaba Amani, duta besar veteran Republik Islam Iran di Lebanon, pada siang hari ini, di sela-sela pertemuan hariannya," tulisnya dalam bahasa Persia.
Amani termasuk di antara hampir 3.000 orang yang terluka ketika pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh kelompok Hizbullah yang didukung Iran meledak di Lebanon pada bulan September. Setidaknya 39 orang juga tewas dalam serangan itu, yang menurut Iran dan Hizbullah dilakukan oleh Israel.
Amani menyampaikan laporan status kesehatan terbarunya kepadanya, kata sebuah pernyataan resmi.
Bulan lalu, Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan khotbah pertamanya dalam lima tahun setelah Iran meluncurkan 180 rudal yang menargetkan infrastruktur penting di Israel.
Ia mengatakan Israel "tidak akan bertahan lama" saat ia mendukung gerakan Palestina dan Lebanon melawan Israel dalam khotbahnya yang langka pada tanggal 5 Oktober.
Berpidato di hadapan puluhan ribu pendukung di sebuah masjid di Teheran, Khamenei membenarkan serangan rudalnya terhadap Israel sebagai "layanan publik".
Baca Juga: India Gagalkan Kapal Iran, Angkut 500 Kg Narkoba di Lepas Pantai Gujarat
Sambil memegang senjata saat berpidato, pemimpin Iran itu menyatakan bahwa Israel tidak akan menang melawan Hamas atau Hizbullah.
Iran mendukung Hamas dan Hizbullah, yang terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Israel di garis depan selatan dan utara.
Berita Terkait
-
Kehabisan Rudal, Pilot F-15 AS Tembak Drone Iran dengan Senjata Api!
-
Iran Tegas Dukung Hizbullah, Kecam Kegagalan Israel soal Lebanon Selatan
-
Iran Bantah Rencana Bunuh Trump, Kirim Pesan Rahasia ke Biden
-
Pasukan Darat Iran Klaim Bunuh 4 "Teroris Israel" di Tengah Ketegangan yang Meningkat
-
India Gagalkan Kapal Iran, Angkut 500 Kg Narkoba di Lepas Pantai Gujarat
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional