Suara.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mendesak angkatan bersenjata negaranya untuk meningkatkan kemampuan bertempur, sebagaimana disampaikan dalam pidato di hadapan para komandan batalion dan instruktur politik pekan lalu.
Pidato ini diungkap oleh media pemerintah, KCNA, pada Senin, setelah laporan menyebutkan ribuan tentara Korea Utara telah dikerahkan ke Rusia.
Kim menekankan pentingnya memperkuat kekuatan politik dan militer serta meningkatkan efisiensi tempur demi memastikan kesiapan militer menghadapi situasi perang.
“Ancaman dari Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Korea Selatan, telah membawa ketegangan di Semenanjung Korea ke fase terburuk dalam sejarah,” ujar Kim, menyebut wilayah tersebut sebagai titik panas terbesar di dunia.
Menurut laporan KCNA, Kim dengan semangat mengimbau para peserta konferensi untuk berjuang sepenuh tenaga demi mencapai peningkatan nyata dalam persiapan perang, yang semakin relevan dengan situasi dan perang modern saat ini.
Konferensi itu juga mencakup lokakarya bagi perwira militer pada akhir pekan, yang dirancang untuk memperkuat batalion, meningkatkan efisiensi tempur, dan menyempurnakan persiapan perang. Peningkatan ini dinilai sangat diperlukan mengingat dinamika konfrontasi militer global.
Langkah Korea Utara yang mempererat hubungan militer dengan Rusia mendapat kecaman internasional. Washington, Seoul, dan Kyiv melaporkan bahwa lebih dari 10.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia untuk mendukung perang melawan Ukraina. Beberapa dari mereka bahkan dilaporkan terlibat dalam pertempuran di Kursk, dekat perbatasan Ukraina.
Di tengah kritik tersebut, delegasi Rusia yang dipimpin oleh Menteri Sumber Daya dan Ekologi, Alexander Kozlov, tiba di Pyongyang pada Minggu untuk melakukan pembicaraan perdagangan dan ekonomi. Pertemuan ini menunjukkan eratnya hubungan antara kedua negara.
Selain itu, KCNA melaporkan bahwa pekan lalu Kim mengawasi uji coba drone bunuh diri dan memerintahkan produksi massal, seiring dengan persaingan global dalam penggunaan senjata semacam itu.
Baca Juga: AS Izinkan Rudal Ukraina Hantam Rusia, Kremlin: Kami Akan Ambil Keputusan!
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengutuk kerja sama militer Korea Utara dan Rusia. Dalam pertemuan puncak yang diadakan di sela-sela KTT APEC di Peru, mereka mengecam keputusan kedua negara yang disebut memperluas konflik Ukraina secara berbahaya.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara telah menderita korban jiwa dalam pertempuran dengan militer Ukraina.
“Pertempuran pertama ini membuka halaman baru dalam ketidakstabilan,” tegas Zelenskyy.
Berita Terkait
-
AS Izinkan Rudal Ukraina Hantam Rusia, Kremlin: Kami Akan Ambil Keputusan!
-
Prancis dan Jerman Dukung Ukraina untuk Serang Rusia Pakai Rudal Amerika
-
Biden Berjudi dengan Perang Dunia III? Rusia Kecam Keputusan AS Soal Senjata Ukraina
-
Serangan Gabungan Rusia Hantam Infrastruktur Energi di Seluruh Ukraina
-
Biden Izinkan Ukraina Luncurkan Serangan ke Wilayah Rusia dengan Rudal AS
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD