Suara.com - Presiden AS Joe Biden, akhirnya memberikan izin bagi Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika dalam serangan yang menargetkan wilayah Rusia. Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan AS setelah berbulan-bulan tekanan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Menurut laporan NBC News, Biden telah menyetujui penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina untuk serangan terbatas. Sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan serangan pertama akan segera dilancarkan dalam beberapa hari mendatang, meski rincian operasionalnya dirahasiakan demi keamanan.
Senjata yang digunakan untuk misi ini kemungkinan besar adalah roket ATACMS, dengan jangkauan mencapai 190 mil, memungkinkan Ukraina menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia.
Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran atas keterlibatan pasukan Korea Utara yang dikerahkan Rusia ke medan perang. Penguatan ini disebut memperparah situasi, memicu perhatian serius di Washington dan Kyiv.
Seorang mantan pejabat senior NATO, Nicholas Williams, mengatakan keputusan Biden penting dalam hal tujuan strategis, karena bertujuan untuk memperkuat posisi Ukraina dan menghindari konsesi yang menguntungkan Rusia.
“Ini adalah langkah besar,” ujarnya kepada Sky News.
Williams menambahkan bahwa, meski keputusan ini mungkin terasa terlambat bagi Ukraina, itu tetap dapat berdampak besar pada hasil akhir konflik.
Pakar tersebut juga menyoroti bahwa perbincangan Kanselir Jerman Olaf Scholz dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan bahwa pemimpin Kremlin tidak berminat untuk berkompromi. Hal ini, menurut Williams, turut memengaruhi keputusan Biden untuk memperluas dukungan militernya.
Diskusi ini juga memengaruhi sikap Inggris, dengan pemimpin oposisi Sir Keir Starmer kini harus mempertimbangkan langkah Amerika.
Baca Juga: Iran Bantah Rencana Bunuh Trump, Kirim Pesan Rahasia ke Biden
“Starmer tak bisa lagi menahan diri,” kata Williams, menyinggung bahwa Inggris kemungkinan akan mendukung penggunaan senjata jarak jauh.
Tindakan ini memungkinkan Ukraina menargetkan fasilitas militer Rusia yang dianggap strategis untuk memengaruhi perbatasan atau pertempuran.
“Semua target adalah sasaran militer,” tambah Williams.
Ia menekankan bahwa serangan tidak akan diarahkan ke sasaran sipil melainkan fokus pada tujuan yang dapat mengubah dinamika di garis depan.
Langkah AS ini dipandang sebagai dorongan bagi Ukraina di tengah upaya keras mempertahankan kedaulatannya dan memberi tekanan tambahan pada Rusia untuk menghentikan agresinya.
Berita Terkait
-
Iran Bantah Rencana Bunuh Trump, Kirim Pesan Rahasia ke Biden
-
Komandan Pasukan Khusus Ukraina Ditangkap, Diduga Bocorkan Rencana Operasi ke Rusia
-
Donald Trump Janji Perkuat Militer AS dan Akhiri Perang Ukraina-Rusia
-
Serangan Udara Rusia Hantam Odesa, Satu Tewas dan Puluhan Terluka
-
Dari Rival Jadi Sahabat? Momen "Mesra" Biden-Trump di Video AI Bikin Ngakak
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun