Suara.com - Departemen Luar Negeri (DFA) sedang menunggu keputusan resmi Indonesia mengenai kasus Mary Jane Veloso, kata seorang pejabat tinggi pada hari Rabu.
Wakil Menteri Luar Negeri untuk Migrasi Eduardo Jose De Vega mengatakan setelah keputusan akhir dari Jakarta keluar, Filipina akan bertemu dengan pihak Indonesia untuk membahas rincian pemindahannya ke penjara Filipina.
“Kami tinggal menunggu keputusan akhir Indonesia agar bisa duduk bersama mereka dan mengetahui detailnya,” ujarnya kepada Radyo Pilipinas.
“Karena pembicaraannya, ketika dia dibawa pulang ke kami, dia seperti dipenjara di sini, tapi (kami ingin tahu) bagaimana kami bisa punya kesempatan untuk akhirnya membebaskannya juga (Berdasarkan pembicaraan awal, dia harus melakukannya) menjalani hukumannya jika kami ingin membawanya kembali ke Filipina. Namun kami ingin tahu apakah ada kemungkinan kami bisa membebaskannya,"
Presiden Ferdinand R. Marcos Jr. mengatakan pada Rabu pagi bahwa Veloso "akan segera pulang" setelah mengonfirmasi bahwa kedua pemerintah telah sepakat untuk "akhirnya membawanya kembali ke Filipina."
De Vega menjelaskan bahwa pemindahan penjara akan menjadi langkah terbaik berikutnya bagi Veloso, yang masih menunggu hukuman mati di Indonesia.
“Saat dia ada di sini, dipahami bahwa tidak ada lagi hukuman mati karena kami punya kendali atas dia. Begitu dia ada di sini, dipahami bahwa tidak ada lagi hukuman mati karena kami punya kendali atas dia dan kami tidak punya hukuman mati. di sini),” katanya.
“Pembahasannya belum selesai, jadi kita doakan sukses total dan tidak tertunda, biar sampai, saya tidak janji, tapi semoga sampai Natal (Pembahasannya belum selesai, jadi kita berdoa semoga sukses dan tidak tertunda, jadi saya tidak punya janji, tapi saya berharap tepat pada saat Natal).”
Ketika Veloso tiba, kata De Vega, dia akan ditempatkan di tempat penahanan yang lebih baik.
Baca Juga: Kementerian Imipas Sebut Belum Ada Kesepakatan Pemulangan Mary Jane ke Filipina
Pekan lalu, Kementerian Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan mengatakan Veloso harus menjalani sisa hukumannya di Filipina jika Jakarta mengizinkan pemindahannya.
Namun, disebutkan bahwa ketika seorang narapidana asing dipindahkan ke negara asalnya, rehabilitasinya, serta keputusan apakah akan memberikan remisi atau grasi, semuanya akan “diserahkan ke negara masing-masing.”
Berita Terkait
-
Mary Jane Veloso Pulang Kampung! Pengacara Desak Marcos Segera Beri Grasi
-
Pulang ke Filipina, Mary Jane Veloso Menanti Grasi dari Presiden Marcos
-
Kronologi Kasus Mary Jane Veloso: Lolos dari Hukuman Mati Hingga Bakal Pulang ke Filipina
-
Miliaran Harga Narkoba yang Menjerat Mary Jane Veloso Hingga Dijerat Hukuman Mati
-
Kementerian Imipas Sebut Belum Ada Kesepakatan Pemulangan Mary Jane ke Filipina
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius
-
Anak Menteri Keuangan Blak-blakan: Purbaya Ternyata Tak Setuju dengan Redenominasi Rupiah
-
Percepat Tanggulangi Kemiskinan, Gubernur Ahmad Luthfi Gandeng Berbagai Stakeholder
-
Tok! MK Putuskan Jabatan Kapolri Tak Ikut Presiden, Jaga Polri dari Intervensi Politik
-
Siswa SMAN 72 Bantah Ada Bullying di Sekolah: Jangan Termakan Hoaks