Suara.com - Kenaikan gaji guru melalui pemberian tunjangan yang dijanjikan oleh Presiden Prabowo Subianto tidak akan dirasakan oleh seluruh guru di Indonesia. Pasalnya, hanya guru yang sudah tersertifikasi yang akan mendapatkan kenaikan tunjangan profesi tersebut.
Dampak dari kebijakan tersebut, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat bahwa masih ada jutaan guru honorer yang belum memiliki sertifikasi, sehingga tidak masuk kriteris yang akan mendapatkan kenaikan tunjangan.
Sekjen FSGI Heru Purnomo mengatakan, jutaan guru tersebut kini hanya bisa mengeluhkan nasib tanpa tahu harus mengadu kepada siapa untuk memperjuangkan kesejahteraan hidup mereka.
"Mereka itu nggak bisa protes, cuma hanya bisa mengeluh. 'Ini bagaimana nasib kami, kami honor cuma 500 ribu, sementara saya sebagai guru honorer harus melaksanakan tugas yang sama. Membimbing, mendampingi, mengajar siswa, menubuhkan kecerdasan berpikir, keterampilan bersikap mereka. Tetapi siapa yang memperhatikan kesejahteraan kami?' Kepala sekolah hanya bisa memberikan honor seadanya," ujar Heru kepada Suara.com, dihubungi beberapa waktu lalu.
Heru menyampaikan, guru yang tidak akan mendapatkan tambahan penghasilan diperkirakan ada sekitar 1,6 juta orang secara nasional. Sementara itu, kebanyakan dari mereka justru berada di dalam ekonomi rendah serta rata hampir di setiap daerah, baik kota besar maupun kecil.
"Jumlahnya banyak di daerah pelosok, di daerah perkotaan, di daerah pinggiran, di daerah kumuh, miskin dan lain sebagainya. Itu banyak sekali guru-guru seperti itu," ungkap Heru.
"Guru yang seperti ini apakah mendapat kenaikan gaji? Tidak sama sekali, karena dia keberadaannya sebagai guru honor mungkin iya. Tetapi tidak tersentuh dengan adanya kenaikan gaji itu," imbuhnya.
FSGI pun mengajak rekan-rekan organisasi profesi guru lainnya untuk bersama-sama mendorong Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti untuk memperjuangkan nasib guru honorer yang ada dalam kelompok miskin. Menurutnya, mereka juga perlu diprioritaskan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan guru.
Menurut Heru, Abdul Mu'ti sebagai Mendikdasmen pasti memiliki data tentang kondisi para guru serta status kesejahteraan mereka.
Baca Juga: Prabowo-Gibran 'Prank' Gaji Guru? FSGI Ungkap Fakta Gaji Guru Honorer Cuma Naik Rp 500 Ribu
"Pak Menteri jabatannya itu kan menguasai data di kementerian. Data mengenai guru yang honorer itu berapa, yang guru yang tidak memperoleh tujuan sertifikat berapa, dan sebagainya.
Berita Terkait
-
Prabowo-Gibran 'Prank' Gaji Guru? FSGI Ungkap Fakta Gaji Guru Honorer Cuma Naik Rp 500 Ribu
-
Full Senyum! Prabowo Umumkan Guru Honorer Dapat Tunjangan Rp 2 Juta di Hari Guru Nasional
-
Potret Pak Ribut, Guru Honorer Viral yang Gak Percaya Sapi Makan Martabak
-
Ironi Hari Guru: Gubernur Bengkulu Manfaatkan Gaji Guru Honorer untuk Pilkada 2024
-
Viral Guru Honorer Belasan Tahun Digaji Rp200 Ribu Kini Lolos Sertifikasi
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh