Suara.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti menekankan bahwa sekolah negeri dengan sekolah swasta harus saling berelasi untuk menciptakan pendidikan bermutu. Mu'ti menegaskan bahwa sekolah swasta bukan saingan bagi sekolah negeri.
Menurutnya, kehadiran sekolah swasta justru telah membantu pemerintah mengisi kekurangan sekolah negeri.
"(Sekolah) swasta itu tidak kami anggap sebagai kompetitor (sekolah negeri), tetapi kami anggap sebagai mitra dari pemerintah. Kita harus membedakan antara negara dengan negeri. Negara itu harus berdiri di atas semua kekuatan masyarakat, baik itu negeri maupun swasta," kata Mu'ti saat acara webinar 'Arah Kebijakan Kemen Dikdasmen', Senin (2/12/2024).
Abdul Mu'ti menambahkan, pemerintah telah menyiapkan kebijakan yang akan dilakukan ke depan dengan disebut pendekatan partisipatif yang turut melibatkan sekolah swasta sebagai mitra penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pernyataan itu sekaligus menjawab pernyataan Ketua Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI Siti Zuhro yang mengkritik pemerintah belum adil dalam memberikan subsidi negara kepada sekolah negeri dan sekolaj swasta.
"Subsidi negara untuk anak yang bersekolah di negeri cenderung lebih besar daripada di swasta. Maka dengan terbatasnya sekolah negeri, khususnya SMP-SMA, sekolah negeri cenderung didominasi anak orang kaya karena daya saing lebih baik daripada yang miskin. Sedangkan anak miskin di sekolah swasta. Selain itu, anak miskin tersingkir dari sekolah swasta yang baik," tutur Siti dalam webinar serupa.
Menurut Siti, ketidakadilan itu terjadi karena pemerintah kurang menghadirkan keadilan subsidi negara dalam pendidikan. Idealnya, sekolah negeri bagi siswa dari keluarga miskin sementara sekolah swasta untuk siswa dari keluarga kaya.
"Hadirnya sekolah swasta merupakan berkah bagi negara sehingga beban negara sangat terbantu. Ironinya tidak sedikit sekolah swasta yang minim bantuan pemerintah. Tidak sedikit guru sekolah swasta gajinya sangat kecil," tutur Siti.
Baca Juga: Ancam Laporkan KPU ke DKPP, Kubu RK-Suswono Ngotot Pemungutan Suara Ulang di Jakarta, Kenapa?
Berita Terkait
-
Ancam Laporkan KPU ke DKPP, Kubu RK-Suswono Ngotot Pemungutan Suara Ulang di Jakarta, Kenapa?
-
Terkuak Curhatan di Status WA, Remaja 14 Tahun Pembunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus Depresi karena Ambisi Ortunya?
-
Kuliti Motif Bantuan Wapres Gibran, Rocky Gerung Bedah Isi Hati Prabowo: 'Ya Gue Tahu Maksudnya'
-
Jiplak Gaya Pencitraan Jokowi, Rocky Gerung Sindir Bantuan Wapres Gibran: Bagi-bagi Sembako Tugas Ketua RT!
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
KPK Akui Belum Endus Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pengadaan Jalan Sumut
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco