Suara.com - Pesawat tempur Rusia dan Suriah telah melancarkan serangan udara yang mengguncang wilayah Aleppo, Suriah, setelah kelompok pemberontak yang dipimpin oleh kelompok jihadis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut sebagian besar kota tersebut dalam serangan mendadak pada Sabtu lalu. Kelompok pemberontak ini juga mengklaim telah memasuki kota Hama setelah mengambil alih wilayah di Aleppo.
Serangan udara yang menghantam pintu gerbang Rumah Sakit Universitas Aleppo menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan melukai 23 lainnya, menurut laporan dari Suriah Civil Defence atau yang lebih dikenal dengan nama White Helmets. Meskipun demikian, pihak militer Suriah dan Rusia membantah tuduhan serangan terhadap warga sipil dan mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan untuk menghancurkan tempat persembunyian pemberontak.
"Pesawat tempur ada di mana-mana, menyerang segala sesuatu," kata seorang relawan White Helmets yang menyaksikan langsung serangan tersebut.
Situasi semakin kompleks dengan penderitaan warga sipil yang sudah berlangsung sejak 2011, dan kini kekerasan baru kembali mengguncang.
Militer Suriah juga dilaporkan telah mengerahkan pasukan dengan peluncur roket untuk menghadapi pemberontak yang semakin maju.
Keberhasilan pemberontak merebut sebagian besar Aleppo dalam waktu singkat mengejutkan banyak pihak, termasuk sekutu Suriah, Rusia. Hal ini memunculkan pertanyaan besar tentang kesiapan pasukan pemerintah Suriah yang selama ini dianggap cukup kuat.
Sejak serangan dimulai pada hari Rabu, pemberontak yang didukung oleh Turki berhasil memasuki Aleppo dua hari kemudian. Sampai saat ini, lebih dari 327 orang, termasuk 44 warga sipil, dilaporkan tewas, sementara ribuan orang lainnya terpaksa mengungsi.
Serangan udara Rusia juga telah meluas ke provinsi Idlib, yang kini menjadi wilayah yang sangat terpengaruh oleh konflik. Di sana, kendaraan terbakar dan puing-puing memenuhi jalan-jalan kota.
Pihak militer Rusia mengklaim telah membunuh sekitar 300 pemberontak selama serangan ini, dengan target utama seperti markas pemberontak, gudang senjata, dan pos-pos komando.
Baca Juga: Rusia Pecat Jenderal Suriah Setelah Pemberontak Rebut Aleppo
Namun, meski serangan ini merupakan serangan pemberontak terbesar dalam beberapa tahun terakhir, situasi di Suriah tetap sangat tidak pasti. Perang saudara yang telah berlangsung lebih dari satu dekade ini menewaskan ratusan ribu orang dan membuat jutaan lainnya mengungsi.
Hingga kini, upaya untuk mencapai kesepakatan damai dan menghentikan kekerasan tampaknya masih jauh dari kenyataan.
Dalam pernyataannya, pemerintah Suriah menegaskan bahwa mereka akan terus mempertahankan stabilitas dan integritas teritorial negara, dengan berjanji untuk mengalahkan "teroris dan pendukung mereka". Meski begitu, situasi di lapangan menunjukkan bahwa pertempuran ini semakin melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang saling bertentangan.
Sementara itu, banyak pihak internasional, termasuk Amerika Serikat, mengungkapkan keprihatinan terkait kekerasan yang melibatkan warga sipil dan mendesak adanya de-eskalasi serta perlindungan terhadap kelompok minoritas yang terancam dalam konflik ini. Namun, hingga kini, tidak ada langkah signifikan yang dapat memastikan akhir dari perang yang telah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun ini.
Berita Terkait
-
Rusia Pecat Jenderal Suriah Setelah Pemberontak Rebut Aleppo
-
Perang Suriah Memanas: Pemberontak Lancarkan Serangan Kilat, Kuasai Aleppo!
-
Kekacauan Aleppo: Pemberontak Rayakan Kemenangan, Rusia Bombardir dari Udara
-
Dari Idlib ke Aleppo, Kebangkitan Pemberontak Suriah dan Ancaman bagi Rezim Assad
-
Hoax Teroris Kuasai Aleppo: Dubes Iran Sebut 'Tentara Siber' Biang Keladi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka