Suara.com - Badan kemanusiaan PBB pada hari Senin (2/12) menyatakan bahwa dengan tercapainya gencatan senjata di Lebanon, rekan-rekan dan mitra mereka dapat memberikan bantuan kepada para pengungsi yang kembali ke rumah dan mereka yang masih dalam pengungsian.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), hampir 580.000 orang telah mulai kembali ke komunitas mereka dalam 24 jam pertama setelah gencatan senjata diberlakukan.
Otoritas setempat melaporkan bahwa hampir 90 persen pengungsi yang berada di tempat penampungan kolektif telah meninggalkan lokasi tersebut pada hari Sabtu (30/11), meninggalkan lebih dari 22.000 pengungsi di sekitar 400 lokasi.
Badan Pengungsi PBB di Suriah mencatat bahwa lebih dari 28.000 orang telah menyeberang dari Suriah ke Lebanon sejak Rabu (27/11). Selain itu, lebih dari 560.000 orang telah bergerak dari Lebanon menuju Suriah sejak akhir September.
Sementara itu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengidentifikasi berbagai tantangan bagi mereka yang kembali ke rumah, termasuk infrastruktur yang rusak, layanan yang terbatas, masalah keamanan, dan risiko sisa bahan peledak berbahaya (unexploded ordnance/UXO).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memfokuskan upayanya pada perbaikan 14 rumah sakit dan penanganan risiko wabah penyakit.
Di sisi lain, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) terus mendukung sistem penyediaan air, dengan sekitar 1,5 juta orang mendapatkan manfaat dari 95 perbaikan infrastruktur yang dilakukan sejak bulan September. UNICEF juga memberikan bantuan air, sanitasi, dan kebersihan darurat kepada 500.000 orang.
Menurut UNICEF, hingga saat ini telah dilaksanakan 14 konvoi kemanusiaan yang menjangkau lebih dari 49.000 orang di daerah-daerah terpencil, dan mereka berencana untuk melakukan lebih banyak konvoi.
UN Habitat dan para mitranya memperkirakan lebih dari 15.000 bangunan di provinsi Selatan dan Nabatiyeh di Lebanon telah mengalami kerusakan sebagian atau total, sementara Bank Dunia melaporkan sekitar 100.000 unit rumah rusak sebagian atau total sejak serangan udara Israel dimulai pada akhir September.
Baca Juga: Tentara Israel Diserang di Thailand, Diduga Wujud Kemarahan Internasional atas Genosida Gaza
Berita Terkait
-
Mantan Sekjen NATO Sarankan Ukraina Serahkan Wilayah Sementara ke Rusia demi Perdamaian
-
Pemberontak Rebut Istana Assad di Aleppo, Suriah Hampir Runtuh!
-
Mahasiswa Yahudi Berkalung Bintang Daud Diserang di Kelab Malam Irlandia, Dubes Israel Mengutuk Keras
-
Netanyahu Terbuka soal Pengusiran Warga Palestina dari Gaza, Bakal Jadi Pemukiman Yahudi?
-
Tentara Israel Diserang di Thailand, Diduga Wujud Kemarahan Internasional atas Genosida Gaza
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!
-
Prabowo Pilih Habiskan Malam Tahun Baru Bersama Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Selatan