Suara.com - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan seorang guru mengaji berstatus aparatur sipil negara (ASN) berinisial LIJ (39) terhadap anak yang merupakan murid dari tersangka akan memasuki babak baru.
Penyidik Kepolisian Resor Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, telah menuntaskan penanganan perkara ini. Penyidik menyerahkan tersangka dan barang bukti ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).
"Jadi, penanganan kasus pencabulan terhadap anak dan/atau pelecehan seksual secara fisik dengan tersangka berinisial LIJ di kami sudah tuntas, karena berkas sudah dinyatakan lengkap oleh jaksa dan sudah kami tahap duakan," kata Kepala Satreskrim AKP Made Dharma Yulia Putra di Lombok Timur, Jumat (6/12/2024).
Jaksa peneliti pada Kejari Lombok Timur menyatakan berkas tersangka LIJ lengkap dengan merujuk pada pemenuhan unsur perbuatan pidana yang disangkakan sesuai Pasal 82 ayat (1) dan (2) Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI No. 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang juncto Pasal 76E UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 6 huruf b jo. Pasal 15 ayat (1) huruf b dan g UU RI No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
Terkait pelimpahan tersangka LIJ dan barang bukti dari penyidik kepolisian ke penuntut umum, Kepala Seksi Intelijen Kejari Lombok Timur I Putu Bayu Pinarta membenarkan hal tersebut.
Bayu mengungkapkan bahwa penyidik kepolisian melaksanakan kegiatan tahap dua tersangka dan barang bukti ke penuntut umum itu pada Kamis (5/12) di Kantor Kejari Lombok Timur.
"Tindak lanjut tahap dua, jaksa penuntut umum melakukan penahanan terhadap tersangka LIJ dengan menitipkan yang bersangkutan di Lapas kelas II B Selong, Lombok Timur," kata Bayu.
Kepolisian menangani kasus ini berawal dari adanya laporan pihak keluarga korban pada 12 Juli 2024, usia korban yang duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar tersebut mengadukan perbuatan tersangka LIJ.
Tersangka LIJ dilaporkan berbuat asusila ke kepolisian secara berulang saat mengajarkan korban mengaji di musala bersama anak lainnya di wilayah Sambalia, Kabupaten Lombok Timur. (Antara)
Baca Juga: Di Balik Senyum Tom Lembong Saat Ditahan, Ada Pesan Istri yang Menyentuh: Tetaplah Bersinar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan
-
HLN ke-80, 171 Warga Tulungagung Peroleh Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
KCIC Pastikan Isu Dugaan Korupsi Whoosh Tak Pengaruhi Jumlah Penumpang
-
RUU PPRT: Bukan Sekadar Upah dan Kontrak, Tapi Soal Martabat Manusia yang Terlupakan
-
Pemerintah Diingatkan Harus Cepat Tangani Thrifting Ilegal, Telah Rugikan Negara Rp7,1 Triliun
-
Jelang Nataru, Menhub Dudy Bahas Kebijakan dan Strategi Angkutan Udara Bersama Maskapai