Suara.com - Suriah modern dengan ibu kotanya di Damaskus dianggap sebagai negara Arab Islam yang mayoritas penduduknya beragama Islam Sunni, sekitar 74 persen diikuti oleh Muslim Syiah, Kristen, Druze, dan kelompok etnis lainnya.
Saat ini, Suriah dianggap sebagai pusat Islam, tetapi faktanya Suriah pernah menjadi benteng Kristen. Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana perubahan besar seperti itu terjadi di Suriah? Apa cerita di balik perubahan demografis yang besar ini?
Perubahan ini dimulai sekitar 1400 tahun yang lalu. Islam masuk ke Suriah pada tahun 634 M. Di bawah kepemimpinan Khalifah Hazrat Abu Bakar dan Hazrat Khalid bin Walid, Muslim Arab menaklukkan Suriah.
Setelah kedatangan Islam, Suriah muncul sebagai pusat utama Islam. Pada saat yang sama, khalifah Umayyah menjadikan Damaskus sebagai ibu kota mereka. Selain itu, para penguasa Umayyah telah membangun banyak bangunan seperti Istana Abd al-Malik dan Masjid Umayyah.
Para khalifah Abbasiyah memindahkan ibu kota dari Damaskus ke Baghdad di Irak modern.
Pada tahun 750 M, para khalifah Abbasiyah mendirikan pemerintahan di Suriah. Para khalifah Abbasiyah memindahkan ibu kota dari Damaskus ke Baghdad dan Suriah tetap berada di bawah kekuasaan khalifah Abbasiyah hingga tahun 1260.
Meskipun Suriah memiliki beragam agama, sebagian besar penduduk Suriah beragama Islam, sebagian besar beragama Sunni. Selain itu, terdapat kelompok Syiah, Druze, dan minoritas Kristen di Suriah, tetapi Anda akan terkejut mengetahui bahwa sebelum menjadi benteng Islam, Suriah dianggap sebagai benteng umat Kristen, tetapi kini skenario Suriah telah berubah total.
Mayoritas Muslim Suriah adalah Sunni yang berasal dari berbagai latar belakang seperti Arab, Kurdi, Turkmenistan, dan Sirkasia, diikuti oleh Alawi, kelompok Syiah, khususnya Ismailiyah dan Syiah Dua Belas, dan Druze.
Selain itu, ada beberapa minoritas Kristen termasuk Ortodoks Yunani, Katolik Yunani, Ortodoks Armenia, Katolik Armenia, Ortodoks Suriah, Katolik Suriah, Nestorian, Kaldea, Maronit, Katolik Latin, dan Protestan. Ada juga komunitas Yazidi yang kecil.
Baca Juga: Istana Mewah Assad Dikuasai Pemberontak, Mobil Ferrari dan Harta Karun Dijarah!
Berita Terkait
-
Pidato Jolani di Masjid Umayyah: Pesan Tersembunyi untuk Assad, Iran, dan Dunia
-
Israel Akui Serang "Senjata Kimia" di Suriah Pasca Jatuhnya Assad
-
Rusia Beri Suaka Bashar al-Assad dan Keluarga, Lokasi Persis Mantan Pemimpin Suriah Tak Diketahui
-
Istana Mewah Assad Dikuasai Pemberontak, Mobil Ferrari dan Harta Karun Dijarah!
-
Gus Miftah Ngomong Kasar Saat Ceramah, Sertifikasi Juru Dakwah Dianggap Jadi Solusi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD