Suara.com - PDI Perjuangan mengaku mendapat laporan soal kekerasan yang iduga dilakukan aparat kepolisian saat proses rekapitulasi suara dalam Pilkada di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Ronny Talapessy, mengatakan berdasarkan keterangan dari para saksi yang berada di lokasi, aparat kepolisian melakukan intervensi saat rekapitulasi suara sedang berlangsung.
“Telah terjadi proses yang menurut kami di mana proses rekapitulasi, kami melihat bahwa ada intervensi dari kepolisian,” kata Ronny di DPP PDIP, Jakarta Pusar, Jumat (13/12/2024).
Ronny mengatakan dalam proses rekapitulasi, aparat kepolisian terekam melakukan pemukulan tergadap komisioner yang saat itu sedang bertugas.
“Bahwa proses yang terjadi di Paniai di mana telah terjadi kekerasan oleh aparat kepolisian kepada komisioner yang sedang bertugas yang ada di Kabupaten Paniai,” katanya.
Ronny menduga aksi yang dilakukan oleh aparat kepolisian merupakan bentuk intervensi terhadap proses demokrasi yang terjadi di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
“Adapun yang terjadi ini tanggal 11 Desember 2024 pada hari Rabu kemarin, telah terjadi intimidasi, kekerasan oleh aparat kepolisian,” jelasnya.
Dari hasil video yang sempat diputar, lanjut Ronny, terlihat adanya dugaan pemukulan yang dilakukan oleh Kabag Ops Polres Paniai, AKP Hendri Jodo Manuru.
“Ya, di sini Kabag Ops yang bernama AKP Hendry Judo Manurung, telah melakukan intervensi terhadap rekapitulasi yang sedang dilaksanakan di Kabupaten Paniai,” kata Ronny sembari memperlihatkan video.
Baca Juga: Rekapitulasi Sementara Pilgub Papua Tengah, Meki Nawipa-Deinas Geley Unggul di Tiga Kabupaten
Berdasarkan video yang diputar, terlihat kondisi jalannya rekapitulasi tidak kondusif. Beberapa pihak terlihat melakukan aksi saling serang.
Akibat kericuhan tersebut, rekapitulasi suara Pilkada di Kabupaten Paniai dihentikan sementara dan kembali dilanjutkan di Nabire.
“Karena terjadi intervensi oleh aparat kepolisian, sehingga terjadi deadlock, kemudian dipindahkan rekapitulasi di Nabire,” ucapnya.
Partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri ini mengaku sangat menyayangkan insiden tersebut. Baginya, apa yang dilakukan aparat kepolisian sebuah bentuk intervensi dari aparat pemegak hukum.
“Kami melihat ini adalah bentuk intervensi dari aparat penegak hukum, aparat kepolisian dalam proses demokrasi yang terjadi di Papua Tengah. Kami PDI Perjuangan dalam hal ini sangat melihat bahwa ini adalah bentuk dari pengkebirian demokrasi yang terjadi di Papua Tengah,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Megawati Endus Ada Pihak yang Bakal Ganggu Kongres PDIP: Katanya Mau Diawut-awut
-
Curhat Ganjar Pranowo: 20 Tahun di Politik, Kini Fokus Bayar Hutang ke Istri dan Anak
-
Gerindra Klaim Menang Pilkada 27 Daerah di Kandang Banteng, Begini Respons PDIP
-
Dari Istana ke Partai Perseorangan: Drama Politik Jokowi Pasca Dipecat PDIP
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Bocoran Baleg DPR: Kenapa RUU Danantara dan RUU Kejaksaan Dihapus dari Prolegnas 2026?
-
Bupati Mojokerto Ajak Karang Taruna dan Sentra Komunikasi Sosialisasi Ketentuan Cukai Ilegal
-
Dana Rp90 Miliar Raib di Akun Sekuritas, Korban Laporkan Mirae Asset ke Bareskrim
-
Jerat Impor Tembakau: Saat Petani Lokal Merugi dan Rokok Murah Mengancam Remaja
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?