Suara.com - Partai Persatuan Pembagunan (PPP) melakukan gebrakan untuk bangkit dari keterpurukan setelah gagal lolos ke Parlemen Senayan dengan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-II di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara pada 13-14 Desember 2024.
Mengusung tema 'Transformasi PPP Untuk Indonesia' partai berlambang kakbah ini seolah ingin menunjukan taringnya kembali di kancah perpolitikan Indonesia sebagai partai politik Islam tertua yang ada di Indonesia.
"Mukernas ke-2 ini bertema transformasi PPP untuk Indonesia. Transformasi PPP untuk Indonesia. Latar belakang pemilihan tema ini adalah setelah melihat kondisi PPP pasca Pileg dan Pilpres kemarin yang ternyata tidak mampu melampaui parliamentary threshold sebesar 4 persen," kata Ketua DPP PPP yang juga Ketua Panitia Mukernas II Amri Ali dalam konferensi persnya di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).
Partai yang didirikan pada 5 Januari 1973 ini memulai niat besar untuk melakukan perubahan dengan melakukan transformasi menjadi partai politik Islam modern.
"PPP tidak boleh menjadi seperti tanah dan bangunan wakaf. Tanah dan bangunan wakaf itu tidak boleh dibongkar, tidak boleh direhab, tidak boleh diperbaiki. Dibiarkan begitu saja sehingga PPP itu nanti akan kelihatan usang dan tidak menarik untuk dilihat, tidak menarik untuk dipilih," ujarnya.
Mukernas II PPP ini sedianya digelar hanya untuk membahas jadwal pelaksanaan Muktamar ke-10 partai. Namun panitia menyampaikan jika Mukernas tak hanya sampai membahas persoalan tersebut saja.
Ditekankan juga bahwa di dalam mukernas tidak akan ada evaluasi khusus terhadap kepemimpinan Plt Ketua Umum PPP M Mardiono. Panitia menegaskan evaluasi akan dilakukan terhadap keseluruhan organisasi.
Jumat, 13 Desember 2024 malam, menjadi langkah awal PPP berikhtiar memulai wajah barunya, ditandai dengan dibukanya Mukernas II.
Namun beberapa jam sebelum Mukernas II dibuka, dinamika mulai muncul, Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy alias Rommy tiba-tiba bicara ke media.
Baca Juga: Muktamar PPP 2025 Disebut Bisa Hasilkan Putusan Apa pun: Ubah AD/ART hingga Kandidat Caketum
Eks Ketua Umum PPP ini meminta agar dalam Mukernas II PPP harus dibahas soal evaluasi kegagalan PPP dalam Pemilu 2024 baik dalam Pilpres terlebih pemilihan legislatif. Rommy mendesak Mardiono sebagai pucuk pimpinan partai untuk dievaluasi.
"Kepemimpinan. Alih-alih memperluas basis, PPP justru sibuk dengan pergantian senyap Suharso ke Mardiono yang berujung pada tidak lolosnya PPP," kata Rommy dalam keterangannya kepada Suara.com, Jumat (13/12/2024) siang.
Bahkan, Rommy terang-terangan menyebut PPP di masa kepemimpinan Mardiono 'tidak sehat'.
"Plt Ketum PPP kali ini, adalah yang Plt terlama dalam sejarah partai. Ini sangat tidak sehat," sambungnya.
Taubat Nasuha
Ia juga meminta mukernas ini harus mencatat bahwa kepemimpinan DPP PPP kali ini secara nyata gagal dan sudah kehilangan legitimasi secara moral.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas