Suara.com - Seorang pria asal Rusia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh pengadilan militer atas tuduhan percobaan pengkhianatan dan serangan terhadap tentara, demikian diumumkan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) pada Rabu (12/12). Pria tersebut disebut telah berupaya meracuni tentara Rusia sebagai bentuk dukungan terhadap Ukraina.
Menurut laporan FSB yang dikutip oleh kantor berita RIA Novosti, terdakwa merupakan penduduk Barnaul, sebuah kota di wilayah Altai, Siberia. Pria kelahiran 1981 itu diduga menjalin kontak dengan dinas khusus Ukraina melalui media sosial dan menyatakan kesiapannya untuk membantu militer Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Terdakwa, yang bekerja sebagai pegawai kantin di wilayah tersebut, dituduh sengaja meracuni makanan yang disiapkan untuk tentara Rusia yang merupakan bagian dari kontingen mobilisasi di Altai. Lebih jauh, ia bahkan merekam proses aksinya untuk dikirimkan kepada pihak intelijen Ukraina sebagai bukti loyalitas.
“Analisis laboratorium menunjukkan bahwa zat beracun yang dimasukkan ke dalam makanan itu memiliki potensi mematikan dan bisa menyebabkan keracunan akut,” ungkap FSB dalam pernyataannya.
Kasus ini menambah daftar panjang warga Rusia yang dijatuhi hukuman berat atas tuduhan mendukung Ukraina sejak dimulainya konflik pada Februari 2022. Sejak saat itu, pihak berwenang Rusia gencar menindak tegas individu yang dinilai melakukan aksi sabotase atau menunjukkan sikap oposisi terhadap operasi militer Moskow di Ukraina.
Ribuan warga Rusia telah dikenai sanksi, baik dalam bentuk denda, pengadilan, maupun hukuman penjara, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membungkam segala bentuk dukungan terhadap Ukraina atau penentangan terhadap kebijakan militer Kremlin.
Dalam kasus ini, FSB menegaskan bahwa tindakan terdakwa menunjukkan kolaborasi yang jelas dengan pihak asing.
“Ini bukan hanya serangan terhadap tentara, tetapi juga pengkhianatan terhadap tanah airnya sendiri,” kata pihak keamanan Rusia.
Hukuman 20 tahun penjara yang dijatuhkan oleh pengadilan militer menunjukkan sikap tanpa toleransi dari otoritas Rusia terhadap upaya sabotase internal di tengah konflik yang masih berkecamuk.
Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia memang memperketat pengawasan terhadap individu yang dicurigai memiliki koneksi dengan Ukraina. Aksi-aksi seperti sabotase, peretasan, atau bentuk perlawanan lainnya di wilayah Rusia kerap berujung pada penangkapan dan hukuman berat.
Baca Juga: Rusia Tangkap Warga Uzbekistan, Dituduh Terlibat Pembunuhan Jenderal Senior di Moskow
Berita Terkait
-
Rusia Tangkap Warga Uzbekistan, Dituduh Terlibat Pembunuhan Jenderal Senior di Moskow
-
Bom Meledak di Moskow, Jenderal Rusia Tewas Misterius
-
Dari Musuh Jadi Sekutu? Rusia Pertimbangkan Hapus Taliban dari Daftar Teroris
-
Presiden Ukraina Bagikan Video Momen Tentara Rusia Bakar Tubuh Tentara Korea Utara, Ingin ada Perpecahan?
-
Rusia Ancam Pembalasan terhadap Ukraina atas Kematian Jenderal Igor Kirillov
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
Terkini
-
Terima Rp 32 Miliar dari Korupsi Dana Hibah, KPK Sita 6 Aset Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
-
Blak-blakan! KPK Ungkap Peran Kakak Cak Imin, Khofifah hingga La Nyalla di Kasus Hibah Pokmas Jatim
-
Shopee dan Vidio Hadirkan Fitur Vidio Shopping, Cara Baru Belanja Praktis Sambil Nonton Tayangan
-
PNS DKI Dirikan Toko Mandiri, Komunitas Difabel Makin Pede: Kami Bisa Berdiri di Atas Kaki Sendiri
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi