Perjanjian kerja sama yang disepakati itu sesuai dengan program prioritas Pemerintah, antara lain, di bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi 26 komoditas utama dalam negeri, serta pemajuan sains dan teknologi.
Selain itu, dalam kunjungan tersebut Presiden juga menandatangani tujuh kesepakatan kerja sama bilateral Indonesia-China, pendanaan untuk program makan bergizi gratis, serta meneken pedoman kerja sama kelautan untuk kesejahteraan masyarakat RI.
KTT G20 di Brasil, 18--19 November 2024
Setelah KTT APEC 2024 di Peru, Presiden Prabowo kemudian bertolak ke Rio de Janeiro, Brasil, untuk berpartisipasi dalam KTT G20.
Presiden Prabowo menyerukan pengentasan kemiskinan, mengatakan bahwa kemiskinan dan kelaparan dapat memengaruhi pembangunan berkelanjutan dan transisi negara-negara berkembang, serta menegaskan pentingnya kolaborasi global untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kelaparan.
Presiden Prabowo juga menyampaikan visi dan upaya Indonesia mencapai net zero emission pada 2050 serta menyatakan perlunya komitmen bersama untuk mengurangi suhu Bumi dan menyelamatkan lingkungan.
Mengunjungi Inggris, 20--21 November 2024
Presiden Prabowo kemudian berangkat menuju Inggris setelah menghadiri KTT G20 di Brasil dan bertemu dengan Raja Charles III dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo mendapat komitmen investasi senilai 8,5 miliar dolar AS (Rp135,31 triliun) dari 19 pebisnis di Inggris.
Baca Juga: Khawatir Ulang Rezim Jokowi, Greenpeace Yakin Prabowo-Gibran Bakal Ugal-ugalan Tanpa Ada Oposisi
Selain itu, Indonesia dan Inggris sepakat menjalin kolaborasi sektor pendidikan di bidang kecerdasan buatan (AI), inovasi digital dan kerja sama di bidang kesehatan, serta menyepakati tentang isu lingkungan.
Inggris juga menegaskan bahwa mereka akan memberikan paket dukungan teknis untuk membantu Indonesia dalam melaksanakan reformasi yang dibutuhkan guna memenuhi persyaratan keanggotaan penuh OECD.
Mengunjungi Abu Dhabi, UAE, 23 November 2024
Dari Inggris, Presiden Prabowo berkunjung ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE), dan bertemu dengan Presiden UAE Mohamen bin Zayed Al Nahyan.
Kedua pemimpin itu menyaksikan penandatanganan tujuh nota kesepahaman terkait kerja sama di bidang pariwisata, kebudayaan, kesehatan, pembinaan teknologi dan industri, energi dan sumber daya mineral, investasi sumber daya mineral, serta pertukaran ilmu terkait pembangunan.
Selain itu, Indonesia dan UAE juga menguatkan komitmen kedua negara untuk mewujudkan program strategis dan memperkuat kerja sama bilateral. (Antara).
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya