Suara.com - Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyebutkan bahwa pulau Jawa menjadi daerah yang paling rawan terhadap bencana selama momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Penyebabnya, kata Ni Luh, karena pergerakan masyarakat di wilayah Jawa masih menjadi yang tertinggi selama Nataru.
"Wilayah Jawa paling tinggi pergerakan wisatawannya. Kalau catatan dari Kementerian Perhubungan paling tinggi di Jawa," kata Ni Luh dalam konferensi pers akhir tahun di kantor Kemenpar, Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Oleh karena itu, Kemenpar berikan fokus perhatian lebih terhadap aktivitas libur Nataru di Pulau Jawa. Menurut Ni Luh, destinasi alam terbuka bisa jadi memiliki potensi kerawanan lebih besar.
"Ini memang jadi fokus perhatian kita di sejumlah destinasi alam terbuka, seperti pantai, akan kita pantau terus. Mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Kemenpar memproyeksikan libur Nataru akan memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan pariwisata dan ekinomi. Setelah Nataru, diperkirakan perjalanan wisatawan domestik selama Desember akan meningkat sampai 110,7 juta pergerakan dengan potensi pergerakan ekonomi mencapai Rp 166 triliun.
Sedangkan pergerakan wisatawan mancanegara diproyeksikan sebanyak 1 juta sampai 1,32 juta kunjungan dengan perputaran uang mencapai Rp 22,5-29,2 triliun.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto menambahkan, curah hujan yang tinggi selama periode November-Desember jadi salah satu penyebab sejumlah daerah bisa jadi rawan terhadap bencana. Kondisi seperti itu banyak terjadi di berbagai wilayah di Pulau Jawa. Tetapi, ada beberapa pulau lain juga punya potensi serupa.
"Provisi di Jawa memang mendominasi. Tapi kalau secara keseluruhan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur itu provisi-provisi yang tertinggi dan potensi bencana hidrome basah tinggi," jelasnya.
Sejak awal Desember, Kemenpar sudah melayangkan surat edaran ke setiap Pemerintah Daerah terkait pedoman penyelenggaraan berwisata aman, nyaman, dan menyenamgkan. Kemudian tanggal 12 Desember kembali diedarkan surat terkait risk assessment dengan langkah-langkah mitigasi.
"Jadi untuk daerah-daerah yang rawan bencana, begitu pula kita koordinasi pasti dengan posko-posko yang ada, kita aktif ikut 24 jam posko di Kementerian Perhubungan. Begitu pula di 9 posko lainnya yang kita miliki," tuturnya.
Baca Juga: Hari Ini Malam Jumat Kliwon atau Bukan? Cek Kalender Jawa Desember di Sini
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing