Suara.com - Maraknya pendakwah yang memicu kontroversi mendapat perhatian serius dari Anggota Komisi VIII DPR-RI, Maman Imanulhaq. Politikus PKB itu menyebut pentingnya mengedepankan pemahaman agama yang substansial dibanding sekadar simbolik.
Kasus kontroversi Gus Miftah dengan pedagang es teh di pengajian Magelang menjadi sorotan publik setelah dirinya mengolok-olok pedagang tersebut sebagai candaan.
Menanggapi hal ini, Maman mempertanyakan kualitas pendakwah yang menurutnya perlu diperhatikan kembali.
"Gus Miftah dengan bahasa yang kasar, tiba-tiba mengusik rasa kemanusiaan kita, karena dia jadikan objek itu, orang yang baru kecelakan dan harus menjual es teh, dengan bahasa kasar kelaur (kata) takdir, walaupun itu guyonan tapi ini mengusik ada yang salah dengan pendakwah ini," katanya dalam unggahan video di akun Youtube Akbar Faizal Uncensored pada Kamis (19/12/2024).
Dirinya melihat banyak fenomena oknum pendakwah yang hanya bermodalkan atribut keagamaan, namun kapabilitasnya dalam berdakwah tidak kompeten.
Ia menekankan pentingnya berfokus pada pemahaman inti ajaran agama dan penerapan nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam, bukan sekadar pada ritual atau atribut semata.
Maman menambahkan bahwa seorang pendakwah harus dilandasi dengan pemikiran rasional berdasarkan fakta. Dalam hal ini, ia menyerukan pentingnya literasi untuk diamalkan.
“Ilmu agama adalah bagian terpenting dari agama, bukan ritualnya,” ujar .
Maman berharap agar para pendakwah bisa mencerdaskan masyarakat dengan bahasa yang sopan, berbobot, dan berlandaskan pada ilmu agama yang mengutamakan nilai keilmuan.
Baca Juga: Setelah Disindir Gus Miftah, Video Lawas Ustaz Maulana Hadapi Jemaah Ini Viral Lagi
Sebelumnya Gus Miftah sempat ramai disorot usai mengolok-olok Sunhaji, pedagang es teh dalam acara dakwah di Magelang, Jawa Tengah (Jateng).
Setelah jadi sorotan, pemilik nama asli Miftah Maulana Habiburrahman ini pun meminta maaf dan mendatangi pedagang es teh tersebut.
Sebagai tanda maaf, Gus Miftah juga memberikan hadiah umrah kepada Sunhaji telah mengolok penjual es tersebut dengan ucapan kasar gob*** saat pengajian. [Kayla Nathaniel Bilbina]
Berita Terkait
-
Gus Iqdam 'Alih' Profesi usai Panggung Pengajian Ambruk, Diduga Ada Campur Tangan Rizky Billar
-
Janggalnya Klarifikasi Usman Ali usai Terciduk Tertawa Keras saat Gus Miftah Hina Sunhaji
-
Diolok-olok Gus MIftah, Ustaz Maulana Parodikan Penjual Es Teh yang Dihina
-
Sosok Gus Thuba yang Tegur Gus Miftah dan Gus Iqdam, Ternyata Cucu Ulama Besar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
Kritik Keras Perkap 10/2025, Mahfud MD Sebut Tidak Ada Dasar Hukum dan Konstitusionalnya