Suara.com - Dewan kurator Galeri Nasional (Galnas) Suwarno Wisetrotomo mengungkapkan bahwa acara pameran Yos Suprapto sebenarnya sudah beberapa kali sejak 2023 lalu. Suwarno menyampaikan, alasan penundaan itu selalu bermacam-macam.
Mulanya, Pameran Lukisan Yos Suprapto di Galnas direncanakan pada Maret 2023, kemudian mundur menjadi Agustus 2023. Namun kembali ditunda hingga akhirnya direncanakan pada 19 Desember 2024.
"Yang saya tahu pameran Yos itu akan berlangsung 2023. Artinya, ditunda sampai 2024. Macam-macam alasannya, pasti karena Covid, macam-macam lah. Galnas yang tahu," kata Suwarno dikutip dari podcast pada kanal YouTube Mojokco, Jumat (27/12/2024).
Sejak awal rencana pameran tersebut, Suwarno memang ditunjuk oleh Galnas juga Yos Suprapto untuk menjadi kuratornya.
Pada saat itu, dia mengaku langsung setuju dengan permintaan tersebut karena juga telah beberapa kali bertemu dengan Yos di Yogyakarta.
Mereka pun sempat rapat beberapa kali namun belum melihat karya lukisan Yos, sehingga proses kurasi belum terjadi.
Lantaran, pameran tersebut beberapa kali ditunda sejak 2023, Suwarno mengaku sempat lupa kalau dirinya masih jadi kurator pameran Yos yang bertajuk 'Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan' itu.
Kemudian pada September 2024, dia dihubungi kembali oleh Galnas untuk melanjutkan proses kurasi pameran Yos.
Pada saat itu, Suwarno mengaku belum juga melihat lukisan-lukisan Yos yang akan dipamerkan.
Baca Juga: Polemik Pameran Yos Suprapto di Galnas, Suwarno Wisetrotomo Ungkap Kejanggalan Seleksi Pameran
"Saya belum bekerja sebagai kurator, harus dikatakan itu," tegasnya.
Pada saat itu juga, Suwarno baru mengetahui kalau Yos Suprapto memang telah mengajukan proposal pameran kepasa Galnas sejak 2023. Pihak Galnas pun memintanya kalau pameran lukisan Yos harus terlaksana karena sudah diprogramkan.
Sebelumnya diberitakan, Suwarno kembali buka suara mengenai polemik pameran lukisan Yos Suprapto di Galnas, beberapa waktu lalu.
Sebagai Dewan Kurator Galnas, Suwarno mengaku tidak pernah mengetahui proses Yos Suprapto bisa menggelar pameran di Galeri Nasional.
Pernyataan itu disampaikan lantaran Suwarno, sebagai dewan kurator, tidak pernah lagi dilibatkan dalam proses seleksi program acara di Galnas.
"Ketika saya tahu ada pameran oleh Yos Suprapto, kok bisa pameran di sana? Ya nggak tahu. Wong, nyatanya diprogramkan," katanya dalam video podcast pada kanal YouTube Mojokco, Jumat (27/12/2024).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum