Suara.com - Suwarno Wisetrotomo kembali buka suara mengenai polemik pameran lukisan Yos Suprapto di Galeri Nasional, Jakarta, beberapa waktu lalu. Sebagai Dewan Kurator Galeri Nasional (Galnas), Suwarno mengaku tidak pernah mengetahui proses Yos Suprapto bisa menggelar pameran di Galeri Nasional.
Pernyataan itu disampaikan lantaran Suwarno, sebagai dewan kurator, tidak pernah lagi dilibatkan dalam proses seleksi program acara di Galnas.
"Ketika saya tahu ada pameran oleh Yos Suprapto, kok bisa pameran di sana? Ya nggak tahu. Wong, nyatanya diprogramkan," kata Suwarno seperti disampaikannya pada video podcast pada kanal YouTube Mojokco, Jumat (27/12/2024).
Dia menjelaskan bahwa sebagai Dewan Kurator Galnas, Suwarno bersama empat kurator lain sebelumnya rutin menyeleksi program acara yang akan digelar di Galnas setiap tahun.
Seleksi biasanya dilakukan pada Oktober hingga November untuk menyusun rangkaian acara Galnas selama satu tahun berikutnya. Lantaran, anggaran Galnas dari negara tidak terlalu besar, alhasil biasanya hanya ada dua hingga tiga acara unggulan setiap tahun.
Pekerjaan itu masih dilakukan Suwarno sampai tahun 2019-2020, ketika Covid-19 belum menjadi pandemi. Setelah pandemi mereda dan kegiatan di Galnas kembali dibuka, Suwarno mengaku tidak lagi mendapat tugas seleksi tersebut.
Dia menyebut bahwa telah terjadi perubahan nomenklatur di Galnas usai Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek pada masa itu meresmikan Indonesian Heritage Agency (IHA) di Bulan Mei 2024. Sejak saat itu, pengelolaan Galnas berada di bawah Badan Umum Museum dan Cagar Budaya.
"Saya tidak tahu persis konsepnya, ada sih saya tapi tidak mengikuti dengan seksama, jadi Galeri Nasional ada di bawah Museum dan Cagar Budaya. Saya tidak tahu mengapa, setelah itu program yang sudah berjalan bagus menyeleksi program tiap akhir tahun itu tidak lagi ada," ungkapnya.
Suwarno pun merasa peran dirinya bersama empat Dewan Kurator Galnas sejak saat itu tidak jelas dan nampak tidak berfungsi. Sementara di sisi lain, Galnas tetap membuat berbagai acara pameran.
Baca Juga: Bermula dari Galeri Nasional Digembok, Ini 7 Fakta Kontroversi Pameran Yos Suprapto Batal Digelar
"Pameran Galnas tetap terjadi, tapi saya tidak tahu mekanismenya," ungkap Suwarno.
Termasuk rencana pameran Yos Suprapto bertajuk 'Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan' yang seharusnya dijadwalkan Kamis (19/12/2024) silam.
Suwarno mengaku kalau dirinya langsung diminta oleh pihak Galnas dan Yos Suprapto sendiri untuk menjadi kurator.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
RESMI! Timor Leste Gabung ASEAN, Prabowo dan Pemimpin Asia Tenggara Teken Deklarasi
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2025, DPR Minta Polri Waspadai Peningkatan Akhir Tahun
-
Dinilai Bebani Petani Kecil, SPKS Minta Pemerintah Tinjau PP 45 Tahun 2025
-
Gus Najih: Rakyat Dukung Polri Sikat Bandar, Hukum Mati Pengedar Narkoba!
-
KA Purwojaya Anjlok, 8 Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Rute dan Info Refund di Sini
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
-
Menteri PPPA Sesalkan Vonis Ringan Kematian Anak oleh TNI di Deli Sedang, Dorong Naik Banding
-
Akhir Penantian Panjang, Warga Murung Raya Kini Resmi Nikmati Terang Listrik PLN
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan