Suara.com - Ringannya hukuman kepada para koruptor bakal berdampak buruk pada generasi muda. Tak hanya itu, persoalan ini akan menjadi tantangan serius bagi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam memperbaiki kepercayaan publik atas pemberantasan korupsi.
Sosiolog Universitas Padjajaran (Unpad) Yusar Muljadji menyoroti adanya potensi dampak sosial dari hukuman ringan terhadap koruptor, khususnya bagi kalangan muda. Salah satunya terlihat dari usia koruptor termuda di Indonesia yang usianya baru 22 tahun.
"Apakah hal ini menunjukan adanya kecenderungan kaum muda melihat korupsi sebagai 'jalan pintas menuju kesuksesan?' Sangat mungkin namun dengan sejumlah prasyarat dan segmentasinya," kata Yusar kepada Suara.com saat dihubungi, Senin (30/12/2024).
Menurutnya, praktik korupsi bisa jadi lebih rentan mengenai anak-anak muda yang memang punya kedekatan dengan kekuasaan, sebab bisa jadi mencontoh dan meneladani cara untuk melakukan korupsi.
Namun, kelompok muda idealis dengan nilai moral yang kuat akan menolak korupsi karena memahami tindakan ini sebagai pelanggaran hukum dan moral.
"Mereka tidak akan mau melakukan tindakan korupsi, selain merupakan tindakan kriminal juga tindakan amoral," ujarnya.
Kasus korupsi timah hingga rugikan negara senilai Rp347 triliun yang libatkan Harvey Moeis jadi salah satu yang mencuri perhatian setelah suami artis Sandra Dewi itu divonis lebih ringan dari tuntutan jaksa.
Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina mengaitkan kasus Harvey Moeis dengan ekspektasi masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo.
Menurutnya, masyarakat melihat kasus ini sebagai momen krusial untuk membuktikan keseriusan pemerintah dalam memberantas korupsi.
Baca Juga: Tren Satire Kasus Harvey Moeis di Medsos, Sindir Kemenangan Koruptor Terhadap Hukum
"Dari beberapa kajian, masyarakat kita sebagian besar menaruh harapan tinggi kepada Presiden Prabowo untuk memberantas korupsi, memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kualitas pendidikan," ujar Nia.
Namun, ia memperingatkan bahwa jika hukuman terhadap Harvey Moeis tetap ringan seperti yang diputuskan hakim, kepercayaan publik terhadap pemerintahan Prabowo dapat tergerus.
"Jika Probowo gagal, atau dengan kata lain hukuman Harvey Moeis tetap seperti keputusan hakim, maka kepercayaan kepada Pemerintahan Prabowo akan pelan-pelan mengalami penurunan," ucapnya.
"Jadi jangan menjadi framing jahat seperti itu. Nggak baik," lanjutnya.
Sebelumnya, Hasto berpandangan bahwa penersangkaannya dalam kasus Harun Masiku terkait dengan isu politis. KPK sendiri menegaskan bahwa penetapan tersangka kepada Harun Masiku karena terkait kasus suap penggantian antar waktu (PAW) DPR Harun Masiku.
"Ketika muncul berbagai intimidasi agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan sehingga konstitusi pun sepertinya mau dilanggar dengan perpanjangan masa jabatan tiga periode, ataupun perpanjangan masa jabatan itu, maka demi konstitusi Ibu Mega kokoh berdiri menjaga demokrasi," ujar Hasto.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana