Suara.com - Polisi Korea Selatan menggerebek kantor Jeju Air dan operator Bandara Internasional Muan pada hari Kamis saat mereka meningkatkan penyelidikan atas kecelakaan fatal Boeing 737-800 yang menewaskan 179 orang.
Penerbangan itu membawa 181 penumpang dan awak dari Thailand ke Korea Selatan pada hari Minggu ketika mengeluarkan panggilan mayday dan mendarat dengan posisi perut terbalik sebelum menabrak pembatas, menewaskan semua penumpang kecuali dua pramugari.
Pihak berwenang pada hari Kamis melakukan operasi pencarian dan penyitaan di bandara Muan tempat penerbangan 2216 jatuh, kantor penerbangan regional di kota barat daya, dan kantor Jeju Air di ibu kota Seoul, kata polisi.
Pimpinan eksekutif Jeju Air Kim E-bae juga telah dilarang meninggalkan negara itu sementara penyelidikan terus berlanjut, kata polisi secara terpisah.
"Polisi berencana untuk segera dan secara ketat menentukan penyebab dan tanggung jawab atas kecelakaan ini sesuai dengan hukum dan prinsip," kata polisi dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke AFP.
Di bandara Muan pada hari Kamis, tentara, polisi, dan penyidik bersetelan putih masih menyisir lokasi kecelakaan, sementara biksu berjubah oranye mengadakan upacara doa di dekatnya. Di dalam bandara, tangga dipenuhi dengan catatan tempel warna-warni yang ditinggalkan oleh para pelayat.
"Sayang, aku sangat merindukanmu," kata salah satu dari mereka.
"Bahkan jika kamu menghadapi saat-saat kesepian dan menyakitkan dalam kematian, semoga kamu sekarang terbang tinggi seperti kupu-kupu," tulis yang lain.
Kerabat juga meninggalkan bunga dan makanan di dekat lokasi kecelakaan termasuk tteokguk -- sup kue beras yang secara tradisional dinikmati di Korea Selatan pada Hari Tahun Baru -- saat mereka mengucapkan selamat tinggal, banyak yang menangis.
Baca Juga: Berpisah dengan Suwon FC, Begini Statistik Pratama Arhan di Kompetisi Asia Timur
Koki bintang yang ditampilkan dalam acara kompetisi memasak populer Netflix "Culinary Class Wars", termasuk Ahn Yu-seong, bergabung dengan para relawan di Muan minggu ini untuk menyiapkan makanan bagi keluarga korban. Dan orang-orang di seluruh negeri membayar kopi di kafe bandara dari jarak jauh sehingga keluarga korban, yang telah berkemah di lounge sejak Minggu, menunggu kabar, dapat minum gratis.
Lebih banyak jenazah diserahkan kepada keluarga pada hari Kamis untuk mempersiapkan pemakaman, kata kementerian pertanahan.
Berita Terkait
-
J-Hope BTS Berikan Donasi Kepada Keluarga Korban Tragedi Pesawat Jeju Air
-
Belajar Empati dan Perjuangan Lewat Kisah Bocah yang Tak Bisa Membaca
-
Rekaman Suara Kokpit Jeju Air Berhasil Diamankan, Ungkap Detik-Detik Terakhir?
-
Imbas Kecelakaan Jeju Air, Erick Thohir Mulai Khawatir Penerbangan BUMN
-
Berpisah dengan Suwon FC, Begini Statistik Pratama Arhan di Kompetisi Asia Timur
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi