Suara.com - Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) hari pertama diklaim Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi sukses disambut dengan semangat oleh para siswa. Menariknya, rupanya ada perbedaan pendapat antara siswa laki-laki dengan perempuan berkaitan dengan porsi makanannya.
Hasan bercerita, kejadian itu terjadi saat dirinya berkunjung ke salah satu SMP swasta di daerah Bogor. Penyajian MBG diberikan ketika waktu makan siang.
"Tadi ada plus minus lah ya. Sebagian anak-anak perempuan merasa porsinya terlalu banyak. Kalau anak laki-laki yang badannya bongsor-bongsor, satu-dua ngerasa menunya agak kurang," kata Hasan kepada wartawan, Senin (6/1/2025).
Walau demikian, Hasan memastikan bahwa porsi serta menu yang disajikan telah sesuai takaran kalori serta gizinya. Dia menyebutkan, siswa SMP-SMA diberikan porsi MBG dengan total 600 kalori dengan takaran 75-80 gram nasi.
Sementara itu, tak banyak tantangan yang berarti ketika memberikan MBG kepada siswa yang lebih kecil di Sekolah Dasar (SD). Para siswa bahkan terlihat mampu menyantap seluruh menu.
"Tadi menunya telur dadar dengan sayur brokoli, wortel, dan ditambah dengan buah pisang. Yang di SDN 1 Kedung Badak itu anak-anak kelas 1 bahkan sebagian besar bisa menghabiskan menu sayur. Jadi sudah dibuat dengan cita rasa yang cukup bisa dimakan sama anak-anak," ujarnya.
Jumlah kalori untuk siswa SD setengah lebih sedikit daripada menu SMP-SMA. Hal itu disesuaikan dengan usia serta kebutuhan tubuh anak. Hasan menyebutkan, untuk siswa PAUD serta SD kelas 1-3 diberikan menu MBG yang total kalorinya sekitar 300.
Dalam pelaksanaannya, Hasan juga menyampaikan bahwa susu tidak menjadi menu wajib dalam MBG. Hal tersebut dikarekan suplay susu belum merata di setiap daerah. Namun demikian, dia menekankan bahwa minimal susu bisa diberikan satu kali dalam seminggu kepada anak-anak.
Sedangkan untuk beberapa daerah yang tinggi produksi susu, pemberiannya bisa diberikan lebih dari satu sekali setiap minggu.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Resmi Dimulai Hari Ini 6 Januari 2025, Apa Saja Menunya?
Berita Terkait
-
Siswa Jadi Kembung Usai Santap Makan Bergizi Gratis: Minum Air Putih Mulu
-
Pastikan Dapur MBG Sudah Menerapkan SOP Sangat Baik, Istana: Harus Jaga Higienitas
-
Bagaimana Cara Menjadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis? Ini Syarat Lengkapnya
-
Potret Lahapnya Siswa SDN 15 Palmerah Menyantap Makan Bergizi Gratis
-
Intip Kesibukan Dapur SPPG Palmerah Menyiapkan Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga