Suara.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait alias Ara menyebut jika Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) harus bersifat sukarela. Hal itu juga sudah dilaporkan Ara saat menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/1/2025).
"Ya, memang saya sudah undang Tapera dan saya sudah laporkan juga tadi. Memang tabungan itu kan harusnya bersifat sukarela. Kan begitu," katanya usai bertemu presiden di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin.
Maruarar ingin Tapera dipercaya rakyat. Menurutnya, manfaat dari keberadaan Tapera juga harus dirasakan.
"Tunjukkan bahwa bisa dipercaya, kredibel, tidak ada korupsi, dan bermanfaat," kata Maruarar.
Melihat perkembangan Tapera dalam dua bulan terkahir secara objektif, diakui Ara sudah ada usaha-usaha dari Tapera untuk memberikan manfaat kepada anggota yang membayar iuran.
"Buktinya apa? Menyalurkan. Boleh dicek kalau tidak salah, sampai hari ini mungkin 30.000-35.000 sudah disalurkan melalui Tapera," kata Maruarar.
"Artinya manfaatnya sudah dilihat. Jadi saya minta ditingkatkan. Bagaimana efisiensi, tapi juga manfaat harus ditingkatkan, dan transparan ke publik," sambungnya.
Sementara itu terkait kebijakan Tapera yang saat ini tengah dibawa dan berproses di Mahkamah Konstitusi (MK), Maruarar menegaskan pemerintah menghormati.
"Saya rasa itu, kita tahu sekarang sedang berproses di MK dan kami menghormati keputusan hukum," ujarnya.
Baca Juga: Saking Cintanya, Viral Bocah Berjersey Timnas Nangis Kejer Shin Tae-yong Dipecat, Sang Ibu: Ya Allah
Berita Terkait
-
Saking Cintanya, Viral Bocah Berjersey Timnas Nangis Kejer Shin Tae-yong Dipecat, Sang Ibu: Ya Allah
-
Roundup: Kurang Puas Meski Biaya Haji 2025 Sudah Turun, Berapa yang Diinginkan Prabowo?
-
Usulan Sri Mulyani Dinilai Terlalu Berat, Anak-anak Bisa 'Mabuk' jika Disuruh Belajar Saham Sejak SD
-
Ngeri! Viral Polisi di Palu Bikin Challenge 'Tembak Kaki', Netizen Colek Humas Polri: Mau jadi Juri atau Sponsor?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO