Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi meresmikan maskot dan logo baru dari Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Pergantian logo itu menjadi yang pertama kali dilakukan sejak 1981.
Oleh karena itu, pergantian logo disebut menjadi wajah baru bagi Ragunan menjadi lebih segar dan inspiratif. Teguh menyampaikan, wajah baru Ragunan itu juga sebagai upaya menyongsong Jakarta sebagai kota global.
"Sejak diresmikan, Taman Margasatwa Ragunan tidak hanya sekadar tempat rekreasi tapi juga bagian dari sejarah, bagian dari pendidikan dan konservasi keanekaragaman hayati. Sekaligus jadi salah satu kebun binatang terbeaar di dunia, (luasnya) 127 hektare," kata Teguh saat acara peluncuran logo baru Ragunan di Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Selain logo, Teguh juga resmi mengumumkan maskot baru Ragunan berupa elang bondol. Sehingga maskot tersebut diberi nama Elbo yang merupakan singkatan dari elang bondol. Keberadaan maskot tersebut, diharapkan oleh Teguh bisa jadi pendorong kesadaran masyarakat untuk melindungi satwa langka.
"Elang bondol termasuk spesies langka, banyak ditemukan di Kepulauan Seribu dan jadi ciri khas Jakarta. Ini diharapkan sikap ketangguhan, kemandirian dan leadership karakteristik masyarakat Jakarta serta lebih dinamis, diharapkan bisa menunjang Jakarya sebagai kota global," ucapnya.
Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Endah Rumiyati menambahkan, elang bondol memiliki kemampuan terbang yang prima serta mempunyai ketajaman mata dalam mencari mangsa. Sehingga, elang bondol menjadi simbol kegigihan dan kecepatan. Perilaku tersebut menjadi simbol warga Jakarta yang dinamis, tangkas dan cepat dalam bertindak.
"Kami berharap logo dan maskot ini dapat memperkuat karakter TMR sebagai rumah bagi satwa yang sejahtera dan berkelas dunia. Selain itu logo dan maskot baru akan dapat meningkatkan daya ingat dan daya pikat bagi masyakarat terhadap TMR,” kata Endah.
Ragunan sendiri memiliki koleksi elang bondol sebanyak 22 ekor, dengan rincian indukan ada 10 ekor dan hasil breeding 12 ekor elang bondol.
Baca Juga: Diguyur Hujan, Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Tidak Capai Target Saat Libur Natal
Berita Terkait
-
Diguyur Hujan, Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Tidak Capai Target Saat Libur Natal
-
Meski Naik 2 Kali Lipat, Jumlah Pengunjung Ragunan Tidak Capai Target saat Natal
-
Naik Dinosaurus sampai Update LinkedIn: 5 Aktivitas Anies Baswedan Usai Jadi Pengangguran, Mau Tiru?
-
Momen Anies Baswedan Naik Wahana Dinosaurus di Ragunan Curi Atensi, Publik: Pengangguran Banyak Acara
-
Telolet Kembali Makan Korban, Bocah di Ragunan Meninggal Tertabrak Taksi
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis