Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di Kediaman Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/1/25) lalu.
Saat dikonfirmasi soal apa sebenarnya yang disasar KPK dalam proses penggeledahan di Kediaman Hasto, Tim Hukum DPP PDI Perjuangan, Johannes Tobing justru mengaku bingung.
“Nah itu, itu yang menjadi kebingungan kita,” sebut Johannes.
Johannes mengaku bingung, lantaran kasus Harun Masiku yang menyeret nama Hasto ini disebut sudah inkrah.
Bahkan, terpidana yang dinyatakan bebas kini juga sudah menjalani kehidupan sehari-harinya.
“Kan perkara ini sudah putus di Pengadilan, bahkan sudah inkrah sampai kasasi MA, orangnya yang terpidana sudah keluar, sudah menjalankan kehidupan sehari-hari, seluruh persidangan sudah dijalankan, sudah dipanggil bukti, dipanggil saksi, dipanggil ahli, dan satu pun tidak ada yang mengarah ke Pak Hasto ini terkait perkara di persidangan itu,” ujarnya.
“Nah tetapi kita juga bingung nih, sudah sampai 5 tahun perkara ini tak kunjung selesai,” tambahnya.
Johannes menilai jika kasus dugaan suap Harun Masiku yang kini menjadikan status Hasto sebagai tersangka adalah murni perkara politik dan bukan hukum.
“Kami sebagai advokat memahami bahwa ini tidak ada perkara hukum, murni secara hukum di sini. Ini memang murni perkara politik,” jelasnya.
Baca Juga: Raffi Ahmad Akhirnya Lapor LHKPN, Ini Jenis Harta Pejabat Negara yang Wajib Dilaporkan
Sementara itu saat ditanya soal posisi Hasto Kristiyanto saat rumahnya digeledah, Johannes mengonfirmasi bahwa Hasto Tengah menjalankan tugas partai di Ibu Kota.
“Waktu dilakukan penggeledahan di rumahnya di Bekasi, Pak Sekjen ada di Jakarta,” ujarnya.
“Masih menjalankan tugas kesekjenan, masih menjalankan tugas partai, ada di Jakarta,” tambahnya.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya