Suara.com - Kebakaran besar yang melanda Los Angeles, California, Amerika Serikat, telah menjadi salah satu peristiwa paling bersejarah yang pernah menimpa kota ini. Mari kita telusuri berbagai fakta menarik yang menggambarkan dahsyatnya bencana ini dan pelajaran berharga yang bisa kita petik darinya.
Melansir BBC, Sabtu (11/1/2025), kebakaran ini tercatat sebagai yang paling destruktif dalam sejarah Los Angeles. Bayangkan, lebih dari 10.000 bangunan hancur dalam sekejap mata - sebuah angka yang bahkan mengejutkan para veteran pemadam kebakaran. Untuk memberikan gambaran skalanya, jumlah bangunan yang hancur setara dengan sebuah kota kecil yang lenyap dalam hitungan hari.
1. Dipicu Fenomena Angin Santa Ana yang Mematikan
Salah satu faktor pemicu utama kebakaran ini adalah angin Santa Ana, sebuah fenomena alam yang khas di California Selatan. Angin ini bukan angin biasa - dengan kecepatan mencapai 160 kilometer per jam, Santa Ana mampu mengubah percikan api kecil menjadi inferno dalam hitungan menit. Bayangkan kekuatan angin yang mampu mendorong mobil sedan, kini membawa bara api panas melintasi kota.
2. Kerugian Hingga 8 Miliar Dolar AS
Kerugian finansial dari kebakaran ini mencapai angka fantastis - lebih dari 8 miliar dolar AS. Angka ini tidak hanya mencerminkan nilai properti yang hancur, tetapi juga menunjukkan betapa mahalnya kawasan yang terdampak. Untuk memberikan perspektif, jumlah ini setara dengan anggaran tahunan beberapa negara kecil.
3. Ratusan Ribu Mengungsi, Termasuk Selebriti
Lebih dari 153.000 penduduk terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah mereka dengan hanya membawa barang seadanya. Bahkan selebriti seperti Mel Gibson, Paris Hilton, dan bintang-bintang Hollywood lainnya tidak luput dari evakuasi - menunjukkan bahwa bencana alam tidak memandang status sosial.
4. Perubahan Iklim sebagai Akar Masalah
Baca Juga: Paris Hilton Bagikan Kondisi Rumahnya yang Terdampak Kebakaran LA, Netizen Singgung soal Gaza
Para ilmuwan telah mengidentifikasi perubahan iklim sebagai faktor yang memperparah kebakaran ini. Los Angeles hanya menerima 0,4 sentimeter hujan sejak Oktober - sebuah angka yang sangat tidak normal. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang sangat kering dan mudah terbakar, mirip dengan menyiapkan korek api di tengah tumpukan jerami kering.
Dulu, kebakaran hutan di California hanya terjadi antara Mei hingga Oktober. Namun kini, seperti yang dikatakan Gubernur California, konsep "musim kebakaran" telah berubah menjadi "tahun kebakaran". Ini menandakan perubahan fundamental dalam pola cuaca dan risiko kebakaran yang dihadapi wilayah ini.
5. Upaya Pencegahan dan Perlindungan
Peristiwa ini telah mendorong peningkatan kewaspadaan terhadap potensi pembakaran liar. Garda Nasional diturunkan untuk mencegah penjarahan, sementara sistem peringatan evakuasi yang canggih membantu menyelamatkan ribuan nyawa. Ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana serupa di masa depan.
Kebakaran ini bukan hanya tentang kerusakan fisik, tetapi juga mengubah cara pandang masyarakat terhadap perubahan iklim dan pentingnya mitigasi bencana. Los Angeles kini menjadi contoh nyata bagaimana sebuah kota modern harus beradaptasi dengan ancaman bencana alam yang semakin ekstrem.
Peristiwa kebakaran hebat di Los Angeles ini menjadi pengingat kuat akan kekuatan alam dan pentingnya keseimbangan lingkungan. Ini bukan sekadar bencana lokal, melainkan cerminan dari tantangan global yang kita hadapi dalam era perubahan iklim. Pelajaran berharga dari tragedi ini akan terus relevan selama bertahun-tahun ke depan, memandu kita dalam mempersiapkan diri menghadapi bencana serupa di masa mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember
-
Majelis Adat Budaya Tionghoa Buka Suara soal Penyerangan 15 WNA China di Kawasan Tambang Emas
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Hadir Tergesa-gesa, Gus Yaqut Penuhi Panggilan KPK untuk Kasus Haji
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta