Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa agresi militer Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan kematian rata-rata 35 anak Palestina setiap harinya. Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Dana Anak-anak PBB (UNICEF), James Elder, dalam konferensi pers di Jenewa pada Jumat (17/1).
"Kami masih berpatokan pada data Kementerian Kesehatan yang menunjukkan bahwa lebih dari 15.000 anak perempuan dan laki-laki telah tewas," ujar Elder.
Menurutnya, angka tersebut mencerminkan jumlah korban jiwa yang terus bertambah sejak Israel melancarkan serangan militernya di Gaza pada Oktober 2023. Elder juga menambahkan bahwa laporan tinjauan sejawat Lancet menunjukkan jumlah korban anak yang bahkan lebih tinggi dari data resmi tersebut.
Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pertukaran Tahanan
Di tengah situasi yang semakin memburuk, otoritas hukum Israel pada Jumat (17/1) mengumumkan daftar 95 warga Palestina yang akan dibebaskan pada Minggu (19/1) dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata. Daftar ini mencakup perempuan dan pemuda berusia hingga 25 tahun.
Salah satu nama dalam daftar tersebut adalah Khalida Jarrar, pemimpin terkemuka Front Populer untuk Pembebasan Palestina sekaligus anggota Dewan Legislatif Palestina. Selain itu, jurnalis Bushra Al-Taweel juga termasuk dalam daftar. Ia sebelumnya telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel pada 2011.
Di antara perempuan yang akan dibebaskan, terdapat Dalal al-Arouri, saudari dari Saleh al-Arouri, wakil pemimpin Hamas yang tewas dalam serangan Israel pada Januari tahun lalu.
Sementara itu, kepala Kantor Syuhada dan Tahanan Hamas, Zaher Jabarin, bertemu dengan kepala Otoritas Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina, Qaddoura Fares, untuk membahas perkembangan gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Menurut pernyataan Hamas, kedua belah pihak sepakat untuk menjaga komunikasi dan berkoordinasi dalam mendukung perjuangan para tahanan Palestina.
Reaksi Internasional dan Proses Hukum
Baca Juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Mulai Minggu Pagi
Pada Jumat pagi, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa kabinet keamanan Israel telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan tersebut. Qatar, sebagai mediator, sebelumnya telah mengumumkan kesepakatan tiga tahap untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan Israel di Gaza. Konflik ini telah menyebabkan hampir 47.000 orang tewas dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.
Di sisi lain, tekanan hukum terhadap Israel semakin meningkat. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November lalu telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri
Pertahanan Israel, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait serangan yang dilakukan di wilayah Palestina tersebut.
Berita Terkait
-
Gencatan Senjata Israel-Hamas Mulai Minggu Pagi
-
Kesepakatan Tercapai! Proses Pembebasan Sandera Gaza Dimulai, Ini Waktunya
-
Tok! Kabinet Israel Setujui Gencatan Senjata Gaza, 3 Menteri Melawan, Siapa Saja?
-
Joe Biden Ungkap Percakapan dengan Netanyahu: Desakan Agar Israel Hindari Pemboman Massal di Gaza
-
Indonesia Siap Kirim Bantuan untuk Pulihkan Gaza yang Hancur
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian