Suara.com - Gencatan senjata Hamas dan Israel nampaknya menjadi sejarah dunia saat ini. Hal itu terlihat saat Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, merilis video yang menunjukkan empat tentara wanita Israel yang menyampaikan rasa terima kasih atas perlakuan manusiawi selama masa penahanan.
Pada video yang diunggah di Telegram pada Sabtu (25/1) tersebut, terlihat empat tentara yang dibebaskan pada hari yang sama, menyampaikan rasa terima kasih mereka dalam bahasa Arab kepada faksi-faksi Palestina tersebut.
Video tersebut memperlihatkan para tentara di dalam kendaraan saat mereka diangkut untuk diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel.
Sebelum penyerahan, para tentara menyampaikan apresiasi atas perlakuan baik yang mereka terima dari Brigade Al-Qassam.
Salah satu dari mereka berkata, "Assalamualaikum, terima kasih kepada Brigade Al-Qassam atas perlakuan yang baik.”
"Terima kasih atas makanan, minuman, dan pakaian," kata yang lain.
Tentara ketiga berterima kasih kepada para pejuang karena telah melindungi dan menjaga mereka dari pengeboman.
Sedangkan yang keempat menyampaikan harapan agar hari itu menjadi hari yang bahagia untuk semua orang.
Di akhir video, para tentara terlihat meneriakkan dengan lantang "25 Januari" yang merupakan tanggal pembebasan mereka. Rekaman itu direkam di dekat pantai Gaza sebelum proses penyerahan.
Baca Juga: Donald Trump: Bom 2.000 Pon Dalam Perjalanan Menuju Israel
Sekitar 200 tahanan Palestina juga dibebaskan pada Sabtu sebagai pertukaran dengan empat tentara tersebut.
Dalam fase pertama gencatan senjata di Gaza, Israel tengah melakukan persiapan untuk menarik pasukan dari Koridor Netzarim yang memisahkan wilayah Gaza utara dan Gaza selatan, guna memungkinkan warga Palestina dalam pengungsian kembali ke wilayah utara.
Fase pertama kesepakatan yang berlangsung selama enam pekan dan dimulai pada 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.
Pada hari pertama gencatan senjata, Israel membebaskan 90 tahanan Palestina sebagai balasan atas tiga tawanan Israel yang dibebaskan oleh Hamas.
Perjanjian gencatan senjata tiga fase tersebut mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan yang berkelanjutan, bertujuan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
DPR Resmi Hentikan Tunjangan Rumah dan Moratorium Kunjungan Luar Negeri, Ini Kata Golkar
-
Kekayaan Riza Chalid Dari Mana? Tak Cuma Minyak, Ada Minuman hingga Kelapa Sawit
-
Siapa Pemilik PT Gudang Garam? Perusahaan Rokok yang Viral Dikabarkan PHK Massal!
-
Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
Saldo DANA Kaget Gratis Rp 249 Ribu Untuk Jajan Akhir Pekan
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas