Suara.com - Kebijakan pemangkasan anggaran, sebagaimana arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto langsung menimbulkan dampak signifikan terhadap kementerian/lembaga (K/L) terkait. Keputusan itu membuat instansi pemerintah terpaksa berhemat.
Seorang PNS di salah satu instansi pemerintah, Kama (bukan nama sebenarnya), turut merasakan imbas pemangkasan anggaran. Bercerita kepada Suara.com, Kama mengungkapkan bila kantornya telah mulai lakukan sejumlah efisiensi sebagai upaya adaptasi akibat dana yang dipotong.
Sejak adanya aturan efisiensi, Kama mengatakan semua anggaran belanja rumah tangga dan biaya operasional ditekan bahkan hingga penggunaan daya listrik.
"Per minggu ini, lift kantor cuma satu yang beroperasi, lampu toilet semuanya mati, AC suhunya ditinggikan, setiap jam 17.30 lampu dan AC dimatiin. Bahkan lampu lorong pun ikut dimatikan, jadi hanya lampu ruang kerja yang hidup," ungkap Kama saat dihubungi Selasa (4/2/2025).
Selain listrik, biaya untuk cetak kertas juga turut dikurangi. Ia mengungkapkan, bersama rekan kerjanya kini dibatasi dalam menggunakan kertas apabila akan mencetak sesuatu.
Penghematan anggaran itu ikut berimbas terhadap biaya konsumsi saat rapat pimpinan. Kama mengatakan kalau saat ini tidak ada lagi kudapan setiap rapat.
"Bahkan sidang pimpinan saja tidak ada lagi konsumsi untuk peserta," katanya.
Kama bahkan mengaku sempat mendengar kabar kalau efisiensi anggaran juga kemungkinan akan berdampak terhadap pengurangan jumlah pegawai honorer.
Meski belum ada kepastian terkait hal tersebut, namun bagi Kama hal itu bisa jadi makin memberatkan kerja para ASN di instansinya.
Baca Juga: Prabowo Pangkas APBN Rp 306 Triliun, Netizen: Hapus Staf Khusus & Wamen
"Pegawai honorer direncanakan terdampak efisiensi. Padahal, selama ini pegawai PNS/PPPK yang jumlahnya sedikit, cukup terbantu dengan adanya pegawai honorer," keluh Kama.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah melakukan efisiensi belanja anggaran. Perintah itu disampaikan Prabowo melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang berisi tentang efisiensi belanja negara dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun 2025.
Total anggaran yang dipangkas oleh Kementerian Keuangan mencapai Rp306,69 triliun dari total belanja negara 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun.
Pemangkasan paling banyak dilakukan untuk anggaran belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp256,1 triliun serta untuk pemerintah daerah sebesar Rp50,59 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal