Suara.com - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo baru-baru ini mengungkap bahwa banyak program yang ‘konyol’ di balik pemerintahan era sebelumnya.
Hashim pun mengaku bahwa program yang disebut ‘konyol’ ini sudah dilihat oleh Presiden Prabowo Subianto saat melakukan pemeriksaan APBN secara seksama beberapa minggu terakhir.
Meski tak menjelaskan secara detil, namun Hashim mengatakan bahwa program ‘konyol’ tersebut sudah langsung dipangkas oleh Prabowo untuk mendukung program yang produktif.
“Ada program konyol. Iya, program konyol itu dihapus, dipangkas. Nanti bisa saya cerita ke Pak CT (Chairul Tanjung), ada yang konyol, banyak yang konyol ternyata,” ucap Hashim, dalam acara ESG Sustainability Forum 2025, di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/25).
Sementara itu, kata ‘konyol’ ini banyak ditafsirkan netizen dengan berbagai macam hal, dan mengarah pada IKN.
Hal ini justru diperkuat dengan pernyataan Pengamat Politik, Rocky Gerung yang membenarkan bahwa IKN pantas dianggap sebagai sesuatu yang konyol.
“Ketika Pak Hashim menyebutkan banyak anggaran yang konyol, dan itu mesti dihentikan, nah yang jadi pertanyaan mana yang konyol,” ujar Rocky, dikutip dari kanal youtubenya, Selasa (4/2/25).
“Kalau IKN memang bertahun-tahun sudah dianggap konyol itu. Karena Pembangunan IKN itu adalah pemborosan anggaran, perusakan lingkungan dan ambisi Jokowi. Jadi kalau disebut konyol ya nggak salah, kalau publik menafsirkan yang disebut konyol itu adalah IKN,” sambungnya.
Rocky sontak mengatakan bahwa yang lebih pantas disebut konyol adalah orang-orang penggagas IKN.
“Nah yang disebut konyol itu sebenarnya yang punya gagasan membuat IKN, yang disebut konyol itu yang punya ambisi untuk meresmikan IKN, yang konyol itu adalah dinasti yang ingin dianggap sebagai pemilik IKN,” ujarnya.
“Siapa itu? Ya Mulyono (Jokowi),” tandasnya.
Menurut Rocky, pilihan Prabowo soal memangkas anggaran untuk dialokasikan kepada program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini adalah langkah yang tepat.
“Jadi Secara ideologis, Prabowo memilih perintah konstitusi itu cerdaskan kehidupan bangsa, bukan bangun Menara Babel di IKN yang konyol,” sebutnya.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf