Suara.com - Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto, menilai kasus pagar laut dan sertifikasi pantai sebagai persoalan struktural yang tak dapat diselesaikan hanya dengan pemecatan pejabat terkait.
Ia menyoroti keterkaitan isu ini dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan potensi masalah agraria yang melibatkan kepentingan publik.
"Satu tahun sebelum itu, kasus Pantai Indah Kapuk (PIK) sudah mulai dipersoalkan. Apakah penyelesaian itu selesai? Apakah laut bisa disertifikasi? UU Cipta Kerja memberi ruang untuk mendefinisikan tanah, dan ini yang baru kita tahu," ujar Bambang di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2025).
Bambang juga mempertanyakan langkah pemerintah yang hanya memecat pejabat sebagai solusi. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak menyentuh akar persoalan.
"Kalau ditarik lagi, PSN itu kan tidak bisa dilepaskan dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Hampir di seluruh PSN ada masalah agraria," tambahnya.
Ia menyambut baik rencana evaluasi PSN, namun meminta agar fokusnya berpihak pada kepentingan publik, termasuk ketahanan pangan dan energi.
"Mencabut pagar laut belum cukup, karena harus fundamental dan struktural," tegasnya.
Bambang juga menilai reforma agraria masih belum menyentuh pemberian aset yang signifikan untuk kepentingan masyarakat.
"Kita tidak pernah tahu siapa pelaku kejahatannya. Bagaimana meletakkan pagar laut dalam konteks PSN dan PIK?" tutupnya. (Kayla Nathaniel Bilbina)
Baca Juga: Usut Kasus Pagar Laut Tangerang, Bareskrim Yakin Tak Ada Tumpang Tindih Antara Polri dan KPK
Berita Terkait
-
Usut Kasus Pagar Laut Tangerang, Bareskrim Yakin Tak Ada Tumpang Tindih Antara Polri dan KPK
-
Sebut Gas LPG 3 Kg Tutupi Kasus Pagar Laut Hingga Nominasi OCCRP, Netizen Curiga: Instruksi yang di Solo Kah?
-
Aksi Nelayan Tarumajaya Menentang Pagar Laut Bekasi di Atas Air
-
Tanggapi Temuan Ombudsman Soal Pagar Laut, Anggota DPR: Jadi Pintu Masuk Pengusutan Pidana
-
Daftar Saham Aguan yang Terdampak Kasus Pagar Laut, Apa Saja?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku