Suara.com - Nama Kombes Hendy Kurniawan muncul dalam sidang praperadilan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2025).
Tim Biro Hukum KPK menyebut Hendy adalah orang suruhan Hasto yang menggagalkan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Harun Masiku pada tahun 2020 lalu.
Dijelaskan tim hukum KPK, penyidik saat itu melaksanakan OTT terhadap Harun Masiku dan Hasto yang berada di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
"Pada saat petugas termohon (KPK) membuntuti dan akan melakukan tangkap tangan, petugas termohon malah diamankan beberapa orang atau tim lain yang diduga merupakan suruhan pemohon (Hasto) di PTIK tersebut," ujar Tim Biro Hukum KPK.
"Sekira pukul 20.00 WIB, tim termohon (KPK) yang terdiri atas lima orang ditangkap oleh segerombolan orang di bawah AKBP Hendy Kurniawan sehingga upaya tangkap tangan Harun Masiku dan pemohon (Hasto) tidak bisa dilakukan," lanjut Tim Biro Hukum KPK.
Tidak hanya itu, menurut Tim Biro Hukum KPK, para penyidik digeledah, diintimidasi dan mendapat kekerasan verbal dan fisik yang dilakukan Hendy Kurniawan dkk. Alat komunikasi dan beberapa barang milik penyidik KPK diambil paksa dan diinterogasi sampai pagi.
Bahkan Hendy cs mencari-cari kesalahan penyidik KPK dengan melakukan tes urine narkoba namun hasilnya negatif. Tim penyidik KPK baru dilepas setelah dijemput Direktur Penyidikan KPK.
Rekam Jejak Hendy
Kombes Hendy Febrianto Kurniawan adalah perwira menengah Polri yang kini menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Utara (Kaltara).
Baca Juga: KPK Buka Peluang Panggil Japto dan Ahmad Ali Terkait Kasus Suap Eks Bupati Kukar
Pria kelahiran 1 Januari 1970 ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000. Selama kariernya Hendy berpengalaman di bidang reserse.
Hendy pernah menjadi penyidik tidak tetap KPK di tahun 2008 hingga 2012. Dia lalu mengajukan pengunduran diri sebagai penyidik di KPK pada November 2012 dengan alasan tidak profesionalnya kinerja pimpinan KPK.
Hendy mencontohkan pimpinan KPK menetapkan Miranda S. Goeltom sebagai tersangka kasus suap cek pelawat pada Januari 2012 sebelum terbitnya surat perintah dimulainya penyidikan. ia pun sampai ditegur Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Di tahun 2016, Hendy menjabat sebagai Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya. Dia mengungkap kasus perampokan Pulomas yang menewaskan enam orang dalam waktu kurang dari 24 jam.
Hendy juga pernah melakukan penangkapan 11 aktor rencana Makar pada demo 212 tahun 2016 lalu di Jakarta.
Pada tahun 2017, Hendy menempati posisi baru sebagai Kapolres Karawang. Dia hanya lima bulan menjadi Kapolres Karawang. Ini terjadi gara-gara videonya viral menantang TNI saat mengamankan aksi demo.
Berita Terkait
-
KPK Buka Peluang Panggil Japto dan Ahmad Ali Terkait Kasus Suap Eks Bupati Kukar
-
Dituding Dekat Harun Masiku, Eks Ketua MA Hatta Ali Membantah: Dia Suka Jual Nama
-
KPK Ungkap Kongkalikong Sembunyikan Peran Hasto yang Beri Uang Suap Rp 400 Juta
-
KPK Ungkap Deretan 11 Mobil Mewah yang Disita dari Rumah Ketum PP Japto, Ada Jip Gladiator hingga LR Defender
-
Tak Cuma 11 Mobil, KPK Juga Sita Uang Rp56 Miliar dari Rumah Pentolan PP Japto Soerjosoemarno
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Kritik Gus Nadir soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Kita Kerap Berlindung dari Kalimat 'Sudah Takdir'
-
Lodewyk Pusung Diganjar Pangkat Kehormatan, Keputusan Prabowo Dinilai Tepat, Mengapa?
-
Awasi Subsidi Rp 87 Triliun, Pemerintah Kaji Pembentukan Badan Pengawas Khusus LPG 3 Kg
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI