Suara.com - Batas waktu pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) bagi jamaah haji khusus akan berakhir pada hari ini, Jumat (7/2/2025). Per Kamis (6/2/2025), 10.292 jamaah telah mengisi kuota haji khusus.
Pada tahun ini, kuota haji khusus ditetapkan sebanyak 17.680 jamaah. Kuota tersebut terdiri atas 3.404 jemaah yang sudah melunasi sejak tahun sebelumnya namun tertunda keberangkatannya, 12.724 jamaah berdasarkan nomor urut porsi yang telah ditentukan, 177 jemaah lansia yang mendapatkan prioritas (1 persen), serta 1.375 petugas haji yang terdiri dari penanggung jawab PIHK, pembimbing, dan petugas kesehatan.
"Berarti 63,12 persen dari total kuota telah terisi," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama, Nugraha Stiawan, di Jakarta pada Kamis (6/2/2025).
Jamaah yang telah menyelesaikan pelunasan terdiri dari 3.012 jamaah yang sebelumnya sudah melunasi tetapi tertunda keberangkatannya, 7.203 jemaah yang mendapatkan kuota sesuai nomor urut porsi, serta 77 jemaah lansia yang masuk dalam prioritas keberangkatan.
"Selain itu, terdapat 2.842 jemaah yang juga telah mengisi kuota haji khusus dengan status cadangan. Jika digabungkan dengan jumlah cadangan ini, maka total keseluruhan yang telah melakukan pelunasan mencapai 13.134 jemaah," tambah Nugraha.
Kementerian Agama sebelumnya telah mengumumkan daftar jamaah haji khusus yang berhak melunasi biaya perjalanan haji pada 23 Januari 2025. Daftar ini dapat diakses melalui situs web resmi serta media sosial Kementerian Agama.
Nugraha menjelaskan bahwa pengisian kuota jemaah haji khusus dilakukan setiap hari kerja sejak 24 Januari hingga 7 Februari 2025. Jika masih ada sisa kuota, maka akan dibuka kembali tahap pengisian pada 17 hingga 21 Februari 2025.
"Jika setelah itu masih ada sisa kuota, maka pengisian tahap akhir akan dilaksanakan pada 27 dan 28 Februari 2025," ungkapnya.
Ia pun menekankan kepada seluruh Kepala Bidang Haji agar memastikan bahwa proses pengisian kuota haji khusus berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Pegawai BP Haji Terancam Tak Gajian, Anggaran Kena Pangkas 66 Persen
Berita Terkait
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
KPK Sita Rumah hingga Mobil dan Motor yang Diduga Hasil dari Korupsi Kuota Haji
-
Frans Faisal Sambut Peran Baru sebagai Ayah, Siap Ambil Jatah Begadang
-
Pengusaha Biro Umrah dan Haji Ramai-ramai Dipanggil KPK Hari Ini, Ada Apa?
-
Tema dan Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Versi Kemenag: Format PNG, JPG dan PDF
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!