Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menegaskan sikap kedua negara atas dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Dukungan itu diserukan kedua pemimpin usai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor.
Selain Palestina, Prabowo dan Erdogan turut membahas konflik di negara Suriah dan Ukraina.
"Di bidang hubungan Internasional, kami menegaskan bahwa Indonesia dan Turkiye berpandangan tetap bahwa solusi perdamaian dan Palestina adalah kemerdekaan bagi Palestina dengan solusi dua negara, two state solution. Kita juga mendukung perdamaian di Suriah dan Ukraina," tutur Prabowo, Rabu (12/2/2025).
Sementara itu, Erdogan menyampaikan bahwa Turkiye mengapresiasi sikap Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.
"Mengenai masalah Palestina, saya mengapresiasi sikap bangsa Indonesia yang sangat tegas. Ke depan, dalam hal pembangunan kembali Palestina pasca konflik kami akan terus melanjutkan kerja sama ini dengan Indonesia," kata Erdogan.
Erdogan berujar bahwa kemerdekaan bagi Palestina tidak bisa diundur lagi.
"Saya ingin menekankan lagi dengan tegas bahwa ‘East Jerussalem’ yang didirikan pada 1967 kemerdekaannya dan kedaulatannya berdirinya negara Palestina yang merdeka itu tak bisa diundur-undur lagi," kata Erdogan.
Erdogan mengatakan segala upaya untuk menghalangi kemerdekaan Palestina merupakan tindakan tidak sah. Tindakan-tindakan tersebut justru akan menambah konflik yang berkepanjangan dan kondisi global yang tidak stabil.
"Sebelum Gaza dan Palestina mencapai perdamaian maka tidak mungkin negara di sekitarnya juga mencapai perdamaian," kata Erdogan.
Baca Juga: KTT Darurat Liga Arab: Solusi Tandingan Rencana Kontroversial Trump untuk Palestina
Ia berujar total kerusakan yang disebabkan oleh serangan Israel yang berlangsung selama 15 bulan sudah mendekati US$100 miliar.
"Mari kita jangan lupakan prinsip hukum itu sangat penting. Segala kesepakatan diskusi yang telah kita lakukan bersama saya harap menjadi perantara bagi banyak kebaikan," kata Erdogan.
Berita Terkait
-
Siap-siap Jalan Berlubang! 47 Ribu Kilometer Jalan Terancam Tak Terawat Imbas Efisiensi Anggaran
-
KTT Darurat Liga Arab: Solusi Tandingan Rencana Kontroversial Trump untuk Palestina
-
Tanggapi Pidato Prabowo, Analis Sindir 'Raja Kecil' dalam Birokrasi: Dikasih Makan Terus...
-
Curhat Tak Bisa Optimal Tangani Kasus karena Anggaran Dipangkas, KY Tetap Berharap ke Pemerintahan Prabowo
-
Arab Peringatkan Trump, Rencananya untuk Gaza Bisa Picu Konflik di Timur Tengah
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
Terkini
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran