Suara.com - KTT darurat Liga Arab, yang akan diselenggarakan di Mesir pada akhir bulan ini, akan membahas usulan Arab yang bertujuan untuk memastikan warga Palestina tetap tinggal di tanah mereka. Inisiatif ini secara langsung menentang rencana Presiden AS Donald Trump yang menganjurkan pemindahan warga Palestina dari Gaza.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan KTT tersebut akan menghadirkan sikap Arab yang bersatu sebagai alternatif terhadap Trump. Ia menekankan bahwa rencana tersebut akan didasarkan pada konsensus Palestina dan didukung oleh dukungan luas dari Arab dan internasional.
Menurut juru bicara Liga Arab Gamal Roshdy, KTT tersebut akan berfokus pada rencana rekonstruksi untuk Gaza sambil memastikan warga Palestina tetap tinggal di tanah air mereka.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengonfirmasi bahwa Kairo akan menjadi tuan rumah KTT darurat pada tanggal 27 Februari untuk membahas perkembangan serius terbaru mengenai Palestina. Pertemuan tersebut terjadi di tengah dorongan Trump yang terus berlanjut untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke negara lain, termasuk Mesir dan Yordania.
Aboul Gheit dengan tegas menolak konsesi Arab apa pun mengenai tanah Palestina, menegaskan kembali komitmen dunia Arab terhadap solusi dua negara. Ia mengecam Trump karena berupaya merampas hak-hak warga Palestina, seraya menambahkan: "Baik dia maupun orang lain tidak dapat membeli Gaza."
Pada akhir Januari, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengecam pemindahan paksa warga Palestina, menyebutnya sebagai "ketidakadilan" yang tidak akan diterima Mesir.
Liga Arab juga mengeluarkan pernyataan minggu lalu yang menolak rencana Trump, dengan mengatakan rencana itu melanggar hukum internasional dan merusak solusi dua negara yang dipandang sebagai satu-satunya jalan yang layak menuju perdamaian dan keamanan abadi antara warga Palestina dan Israel.
Proposal Arab dalam pertemuan puncak mendatang berkisar pada tiga tujuan utama: menolak pemindahan paksa warga Palestina, meluncurkan inisiatif rekonstruksi skala besar untuk Gaza, dan memulihkan pemerintahan Otoritas Palestina (PA) atas wilayah tersebut, yang mengarah pada pemilihan umum setelah masa transisi.
Menurut sumber diplomatik Arab, Mesir dan negara-negara Arab lainnya sedang menggodok kerangka kerja untuk memungkinkan PA melanjutkan pemerintahannya di Gaza dengan perlawanan minimal dari Hamas, yang saat ini menguasai daerah kantong pantai tersebut.
Baca Juga: Korea Utara Kecam Usulan Trump untuk Gaza, Sebut AS sebagai Pemeras
Mesir juga telah mengumumkan rencana untuk menyelenggarakan konferensi internasional, bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk memfasilitasi pembangunan kembali Gaza.
Dalam sambutannya di Asharq Al-Awsat, analis politik Ashraf Al-Ashry mencatat bahwa usulan tersebut bertujuan untuk mencegah pemindahan paksa, sekaligus memungkinkan PA untuk membangun kembali kendali atas Gaza, yang pada akhirnya membuka jalan bagi pemilihan umum Palestina.
Analis politik Palestina Shafiq Al-Talouli menyuarakan sentimen ini, menekankan bahwa negara-negara Arab mengambil langkah serius untuk mewujudkan visi mereka bagi Palestina dengan memastikan berdirinya negara Palestina yang merdeka.
“Cara paling efektif untuk melawan upaya pemindahan paksa adalah persatuan Arab,” tegasnya.
Selain itu, ia mengatakan perencanaan pascaperang harus difokuskan pada pengalihan kendali Gaza kembali ke PA mengingat beberapa negara Eropa mendukung pendekatan ini.
Langkah seperti itu membutuhkan rekonsiliasi Palestina yang mendesak, terutama antara Fatah dan Hamas, katanya.
Berita Terkait
-
Houthi Ancam Serang Israel Jika Gaza Diserang Lagi!
-
Arab Peringatkan Trump, Rencananya untuk Gaza Bisa Picu Konflik di Timur Tengah
-
AS: Hamas Tak Boleh Kuasai Gaza Lagi!
-
Kritik Kebijakan Trump, Inspektur Jenderal USAID Dipecat: Ada Apa di Baliknya?
-
Korea Utara Kecam Usulan Trump untuk Gaza, Sebut AS sebagai Pemeras
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi 'Mengadu' ke Prabowo: Mohon Perlindungan
-
Tidak Diumumkan Besok? Menaker Bocorkan Kenaikan Upah Minimum 2026 Tidak Satu Angka, Ini Alasannya
-
KPK Jelaskan Alasan Pamer Duit Rp300 Miliar yang Diserahkan ke PT Taspen
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif