Suara.com - Vyacheslav Matrosov, seorang ayah asal Rusia berusia 35 tahun, telah menjadi pusat perhatian dunia setelah terungkap bahwa ia mengambil tindakan keadilan sendiri terhadap Oleg Sviridov, seorang pria yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak berusia enam tahun. Tindakan Matrosov semakin kontroversial setelah ia memaksa Sviridov untuk menggali kuburannya sendiri di tengah hutan, sebelum meyakinkannya untuk mengakhiri hidupnya.
Kejadian mengerikan ini bermula setelah Matrosov menemukan rekaman yang menunjukkan Sviridov, yang sebelumnya adalah teman dekat dan pengasuh anak-anak bagi keluarganya, sedang memaksa anak tersebut untuk melakukan tindakan kejam.
Dalam rekaman yang sangat mengganggu, terdengar suara tangisan sang anak yang memohon: "Oleg, sudah cukup, aku tidak tahan lagi. Aku ingin pulang."
Ketegangan meningkat ketika Matrosov menemui Sviridov, yang akhirnya meninggal dalam insiden tersebut.
Awalnya, Matrosov didakwa dengan tuduhan pembunuhan, tetapi setelah penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa Sviridov lah yang sebenarnya menyebabkan luka fatal pada dirinya sendiri, menjadikan Matrosov bebas dari tuduhan tersebut.
Pada tahun 2022, Matrosov dijatuhi hukuman 18 bulan penjara di koloni kerja dengan pengawasan ketat. Namun, ia hanya menjalani 12 bulan sebelum akhirnya dibebaskan. Kasus ini memicu perdebatan publik di Rusia, dengan banyak yang mendukung Matrosov setelah terungkapnya rincian tentang bagaimana ia membuat pelaku menggali kuburan untuk dirinya sendiri.
Matrosov, setelah dibebaskan, memposting foto di media sosial yang bertuliskan: "Di rumah. Sangat mencintai," yang menambah sorotan terhadap kehidupannya setelah kejadian tersebut. Ia divonis oleh Pengadilan Krasnoglinsky di Samara dengan dakwaan "membujuk" Sviridov untuk bunuh diri, namun jika ia dihukum atas pembunuhan, Matrosov bisa terancam hukuman 15 tahun penjara.
Komunitas di Samara memberikan dukungan yang luar biasa kepada Matrosov, bahkan menyebutnya sebagai pahlawan karena tindakannya yang dianggap telah "menyelamatkan anak-anak dari pelaku pelecehan."
Di desa Pribrezhnoye, warga menggalang dana untuk biaya hukum Matrosov, dan sebuah petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 2.500 orang menyerukan kebebasannya. Banyak yang menilai Matrosov telah membersihkan ancaman terhadap anak-anak mereka.
Baca Juga: Klaim Mengejutkan dari Kremlin! Trump Beri 'Lampu Hijau' Rusia Serang Inggris?
Salah satu tokoh publik yang ikut memberikan dukungan adalah Ksenia Sobchak, selebritas TV dan mantan calon presiden Rusia. Ia menyatakan, "Semua orang tua mendukung pembunuh paedofil ini," memperlihatkan bagaimana banyak orang melihat Matrosov sebagai pahlawan, meskipun tindakannya melanggar hukum.
Berita Terkait
-
Klaim Mengejutkan dari Kremlin! Trump Beri 'Lampu Hijau' Rusia Serang Inggris?
-
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Jadi Kunci Program Rehabilitasi & Pemberdayaan Perempuan
-
Ukraina Absen dalam Pembicaraan AS-Rusia, Zelenskyy: Sia-Sia Tanpa Kami
-
Starmer: Pasukan Inggris Siap Dikerahkan ke Ukraina demi Keamanan Eropa
-
Upaya Damai dengan Ukraina, Pejabat AS dan Rusia Akan Gelar Pertemuan di Arab Saudi
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terungkap! Ini Alasan Kemdiktisaintek Alokasikan 50 Persen Anggaran Sekolah Garuda untuk Dana Abadi
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar