Suara.com - Kiai Farid Ma’ruf merupakan Wakil Ketua Pengurus Besar (PB) Muhammadiyah pada tahun 1939. Dia dikenal dengan kiprah internasionalnya yang luar biasa.
Mengutip dari ulasan website resmi Muhammadiyah, kisah perjalanan hidup Kiai Farid Ma’ruf menjadi inspirasi, dimulai dari perjuangan kerasnya saat menuntut ilmu di Kairo, Mesir.
Meski berasal dari keluarga terpandang di Yogyakarta, Kiai Farid harus menghadapi berbagai tantangan ekonomi selama studi di luar negeri.
Kiai Farid Ma’ruf mengungkapkan perjuangan kerasnya yang mencakup bekerja sebagai pencuci piring untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, karena kiriman uang dari orang tuanya seringkali tersendat.
Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, yang juga mengenal dekat Kiai Farid di Kampung Kauman Yogyakarta, menyatakan bahwa pengalaman Kiai Farid selama di Kairo telah membentuk karakter dan pandangannya.
Kiai Farid Ma’ruf belajar di berbagai lembaga pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar Bumiputra hingga Pondok Tremas dan Al Irsyad, sebelum akhirnya melanjutkan studi ke Kairo.
Di Mesir, Kiai Farid tak hanya memfokuskan diri pada pendidikan, tetapi juga berinteraksi dengan pelajar dari berbagai negara, yang memperkaya wawasannya.
Selain menghadapi kesulitan ekonomi, Kiai Farid juga aktif di dunia jurnalistik. Dia bekerja sebagai wartawan di surat kabar Al Balagh dan Seruan Al Azhar.
Tak hanya itu, Kiai Farid Ma’ruf juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan perjuangan Indonesia kepada dunia internasional.
Melalui tulisannya, ia memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan turut aktif dalam organisasi Perhimpunan Indonesia Raya (PIR) yang didirikan oleh Abdul Kahar Muzakir.
Selama masa pendidikannya di Mesir, Kiai Farid dikenal memperkenalkan perjuangan bangsa Indonesia kepada tokoh-tokoh penting, termasuk Raja Farouk dari Mesir. Berkat upaya ini, negara-negara Arab pun segera mengakui kemerdekaan Indonesia.
Kegiatan internasional Kiai Farid tidak berhenti di Mesir, karena setelah menyelesaikan studinya, ia melakukan perjalanan ke Palestina, Suriah, Lebanon, Irak, Iran, Pakistan, dan Malaysia untuk mengenalkan perjuangan rakyat Indonesia.
Pada kunjungannya ke Pakistan, Kiai Farid Ma’ruf bertemu dengan tokoh besar Muhammad Iqbal, yang dikenal sebagai Allama Iqbal. Pertemuan ini berlangsung dengan lancar berkat kemampuan Kiai Farid dalam menguasai empat bahasa: Arab, Prancis, Inggris, dan Belanda.
Perjalanan hidupnya yang penuh dedikasi dan perjuangan ini mencerminkan semangat untuk mempromosikan perjuangan Indonesia di pentas internasional, menjadikannya sosok yang sangat berpengaruh dalam sejarah Muhammadiyah dan kemerdekaan Indonesia.
Berita Terkait
-
Terungkap! Ini Hasil Investigasi MUI Soal Pengajian Umi Cinta yang Dituding Sesat
-
PPATK Blokir Rekening Ketua MUI, Berisi Uang Ratusan Juta
-
MUI Tolak Konser Honne di Medan, Kenapa?
-
Asuransi Syariah Mulai Banyak Dilirik, Ketahui Dulu Prinsip dan Dasar Hukum yang Digunakan
-
MUI Tanggapi Ijab Kabul Maxime Bouttier yang Dinilai Tidak Sah oleh Ustaz di TikTok, Valid?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina