Suara.com - Otoritas Israel tengah mempertimbangkan pemberlakuan pembatasan baru di kompleks Masjid Al-Aqsa menjelang bulan suci Ramadan. Langkah ini dilaporkan oleh media Israel pada Senin (24/2), seiring dengan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut.
Menurut laporan penyiar Israel Kan, tahanan Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera selama gencatan senjata di Gaza tidak akan diizinkan memasuki kompleks Al-Aqsa.
Selain itu, Israel berencana menempatkan sekitar 3.000 personel kepolisian di pos pemeriksaan menuju masjid guna mengawasi akses masuk selama Ramadan.
Pembatasan yang direncanakan meliputi pengetatan jumlah jamaah yang diperbolehkan memasuki Al-Aqsa. Pria berusia di atas 55 tahun, wanita berusia di atas 50 tahun, serta anak-anak berusia 12 tahun ke bawah akan masuk dalam kategori yang diizinkan mengakses tempat suci ini selama Ramadan.
Sementara itu, jumlah jemaah yang dapat menghadiri salat Jumat akan dibatasi hingga 10.000 orang, dengan persyaratan pengajuan permintaan resmi sebelumnya bagi mereka yang ingin hadir.
Kementerian Pertahanan Israel telah mengadakan beberapa diskusi terkait rencana keamanan ini bersama badan intelijen Israel Shin Bet, tentara, kepolisian, serta otoritas penjara. Rencana ini dianggap sebagai upaya untuk mengontrol akses ke salah satu situs tersuci bagi umat Muslim di tengah ketegangan yang meningkat.
Kompleks Al-Aqsa yang terletak di jantung Kota Tua Yerusalem telah lama menjadi titik panas dalam konflik Israel-Palestina. Selama bertahun-tahun, Israel memberlakukan pembatasan ketat terhadap akses masuk ke kompleks tersebut dan kerap melakukan penggerebekan, terutama selama bulan Ramadan, yang sering kali memicu bentrokan.
Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu merupakan situs suci ketiga dalam Islam. Tempat ini juga dihormati oleh umat Yahudi yang menyebutnya sebagai Temple Mount, menambah kompleksitas perselisihan atas wilayah tersebut.
Baca Juga: Sosok Christian Kretschmar, Suami Anggun Cipta Sasmi yang Jarang Disorot
Berita Terkait
-
Sosok Christian Kretschmar, Suami Anggun Cipta Sasmi yang Jarang Disorot
-
Netanyahu ke Jerman? Calon Kanselir Cari Cara Agar PM Israel Lolos Jerat ICC
-
Anggota Parlemen Eropa Pro-Palestina Ditolak Masuk Israel, Tuai Kecaman
-
Tank Israel Masuk Tepi Barat Pertama Kali dalam 2 Dekade: Ancaman Aneksasi?
-
Gedung Putih Dukung Israel Tunda Pembebasan 600 Tahanan Palestina
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
-
Tuntaskan 73 Perkara, KPK Ungkit Amnesti Hasto Kristiyanto dan Rehabilitasi Ira Puspadewi
-
Diburu KPK, Kasi Datun Kejari HSU Akhirnya Menyerahkan Diri ke Kejati Kalsel
-
Catatan KPK 2025: 439 Perkara, 69 Masih Penyelidikan
-
Detik-detik Kasi Datun Kejari HSU Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK
-
KPK Ungkap Capaian 2025: 11 OTT, 118 Tersangka, Aset Negara Pulih Rp 1,53 Triliun