Suara.com - Jumlah kasus yang berkaitan dengan skandal IT Kantor Pos terus bertambah, dengan penyelidikan atas kegagalan sistem hukum kini semakin meluas. Berdasarkan laporan dilansir dari Sky News, jumlah kasus yang sedang diperiksa telah meningkat lebih dari dua kali lipat.
Sebanyak 21 kasus kini telah diajukan ke Komisi Peninjauan Kasus Pidana (CCRC) untuk dievaluasi lebih lanjut.
Kasus-kasus ini terkait dengan perangkat lunak akuntansi Capture, yang digunakan di cabang-cabang Kantor Pos pada tahun 1990-an, sebelum sistem kontroversial Horizon mulai diterapkan. Ratusan sub-postmaster sebelumnya dituduh melakukan pencurian akibat kesalahan sistem Horizon yang menyebabkan laporan keuangan palsu antara tahun 1999 hingga 2015.
Sebuah laporan yang dirilis tahun lalu mengungkapkan bahwa perangkat lunak Capture, yang digunakan sejak awal 1990-an hingga 1999, juga berpotensi menjadi penyebab utama kesalahan perhitungan keuangan. Jika CCRC menemukan bukti baru yang signifikan atau ada aspek hukum yang belum dipertimbangkan sebelumnya, kasus-kasus tersebut dapat diajukan kembali ke Pengadilan Tinggi.
Harapan untuk Keadilan
Neil Hudgell, pengacara dari Hudgell Solicitors yang mewakili para korban, menyatakan bahwa masih diperlukan waktu beberapa bulan sebelum ada perkembangan signifikan dalam kasus ini. Namun, ia optimistis bahwa kasus pertama bisa dirujuk ke Pengadilan Tinggi sebelum tahun ini berakhir.
"Kami pasti akan mendorong agar proses ini berjalan lebih cepat," ujarnya. "Para korban sudah berusia lanjut dan berhak mendapatkan kepastian hukum secepatnya."
Tragedi di Balik Kasus Pat Owen
Salah satu kasus yang telah diajukan ke CCRC adalah kasus Pat Owen, yang dihukum pada tahun 1998 atas tuduhan pencurian dari cabang Kantor Pos tempatnya bekerja selama lebih dari dua dekade.
Baca Juga: Dari Pennywise hingga Nosferatu: 4 Film Bill Skarsgard yang Wajib Ditonton
Keluarganya sebelumnya menyembunyikan kenyataan pahit ini, tetapi kini untuk pertama kalinya mereka berbicara secara terbuka.
Pat, yang pernah menjabat sebagai kepala kantor pos, divonis bersalah dan dijatuhi hukuman percobaan dua tahun. Dia meninggal pada tahun 2003 akibat gagal jantung, dengan luka emosional yang mendalam akibat dakwaan yang membayangi hidupnya.
Putrinya, Juliet Shardlow, mengenang perubahan drastis pada ibunya setelah vonis dijatuhkan.
"Ia pulang dari pengadilan sebagai sosok yang benar-benar berbeda," kata Juliet. "Kami tidak pernah membicarakan kasus ini, bahkan di dalam keluarga. Kami merahasiakannya dari keluarga besar kami."
Dengan semakin banyaknya kasus yang diangkat kembali, ada harapan bahwa mereka yang telah menjadi korban dari sistem yang cacat ini akhirnya bisa mendapatkan keadilan yang telah lama tertunda.
Berita Terkait
-
Dari Pennywise hingga Nosferatu: 4 Film Bill Skarsgard yang Wajib Ditonton
-
PosIND dan Bank Sinarmas Hadirkan Layanan Setor dan Tarik Tunai di Kantor Pos Seluruh Indonesia
-
Tak Sudi Hukuman Diperberat 20 Tahun Bui, Harvey Moeis Siap-siap Ajukan Kasasi
-
Belum Terima Surat Resmi, Razman Arif Nasution Pertanyakan Pembekuan Izin Advokatnya!
-
Hukuman Harvey Moeis Diperberat Jadi 20 Tahun, Begini Respons Kejagung
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik