Suara.com - Presiden Prabowo Subianto turut menanggapi dan mempertanyakan dasar seruan 'Indonesia Gelap' yang ramai di publik saat ini.
Menurut Prabowo, Indonesia dalam posisi yang cerah dengan menyoroti perkiraan bahwa Tanah Air akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di 2025.
Namun, pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa optimisme tersebut harus diimbangi dengan realitas di lapangan, terutama dalam pandangan dunia internasional.
Menurutnya, kondisi politik dan ekonomi Indonesia saat ini justru menunjukkan tanda-tanda yang membuat para investor asing ragu.
"Beberapa pemeringkat dunia yang biasa mengukur iklim investasi Indonesia sudah menurunkan rate Indonesia, bahwa Indonesia mulai masuk di dalam kategori tidak layak investasi. Itu betul-betul real. Jadi kegelapan itu dibaca oleh dunia internasional," ujar Rocky yang dikutip dari Youtube Rocky Gerung Official, Rabut (26/2/2025).
Ia menyoroti sejumlah faktor yang berkontribusi pada turunnya kepercayaan investor, mulai dari kepastian hukum yang lemah, instabilitas politik, hingga kebijakan ekonomi yang masih terbebani oleh birokrasi.
"Kalau Indonesia terang benderang, pasti rate Indonesia itu naik terus, bahwa Indonesia layak investasi. Ini sekarang Indonesia diturunkan bahwa tidak layak investasi, karena persoalan kepastian hukum, persoalan instabilitas politik," kata Rocky.
Selain itu, ia juga menyoroti pembentukan super holding Danantara, yang disebut-sebut akan menjadi mesin ekonomi besar dengan dana kelolaan mencapai Rp 14 ribu triliun. Namun, pasar justru merespons negatif kebijakan tersebut.
"Setelah diumumkan, maka (Indeks Harga Saham Gabungan) IHSG itu turun. Reaksi pasar itu tidak positif. Jadi itu menunjukkan bahwa bahkan Danantara yang harusnya jadi semacam kebanggaan nasional untuk membuat Indonesia tidak gelap, masih diragukan," tegasnya.
Baca Juga: AHY Bongkar Upaya Kudeta Demokrat Era Jokowi di Depan Gibran, Rocky Gerung: Berani!
Rocky menilai, salah satu masalah utama dari Danantara adalah mekanisme pengawasannya yang masih berada di bawah kendali pemerintah. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik kepentingan dan semakin memperbesar keraguan publik serta investor.
"Harusnya rakyat yang diminta untuk mengawasi. Presiden mengangkat pengawasnya itu juga berbahaya karena pengangkatan itu kan sifatnya politis," ujar Rocky.
Menurutnya, optimisme terhadap masa depan Indonesia tetap diperlukan, namun tidak boleh mengabaikan realitas yang ada.
Rocky terus menekankan pentingnya keseimbangan antara mereka yang optimis dan mereka yang masih melihat tantangan besar di depan.
Reporter: Kayla Nathaniel Bilbina
Tag
Berita Terkait
-
AHY Bongkar Upaya Kudeta Demokrat Era Jokowi di Depan Gibran, Rocky Gerung: Berani!
-
Rocky Gerung Sindir Prabowo Tak Maju 2029 Jika Dinilai Gagal: yang Evaluasi Presiden Itu Rakyat, Bukan Dirinya Sendiri
-
Presiden Prabowo Resmikan Layanan Bank Emas Pegadaian, BRI Group Semakin Optimis Perkuat Ekonomi Nasional
-
Nyelekit! Sindiran Rocky Gerung soal Janji Prabowo Indonesia Terang Benderang: Terangnya 2050, Bukan Sekarang
-
Hashim Soal Berdirinya Danantara: Gagasan 40 Tahun Orang Tua Kami!
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kim Jong Kook Menikah Diam-Diam! Netizen Cari Identitas Istrinya yang Masih Misterius
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
Terkini
-
Sosok Alvi Maulana, Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Pacar di Mojokerto
-
Eks Penjagal Hewan Mutilasi Istri Siri 65 Bagian, Pengakuan 'Ngeri' Alvi Maulana di Depan Polisi
-
Disentil DPR Punya 'Dosa Lama' Plagiat, Siapa Sosok Calon Hakim Agung yang Bikin Gaduh Seleksi?
-
CEK FAKTA: Ahmad Sahroni Ditangkap Saat Pulang dari Singapura?
-
Blunder Etik Menhut Raja Juli di Meja Domino, Pengamat Salahkan Kabinet Gemuk Prabowo
-
Sidang Gugatan Ijazah Gibran Ditunda, Subhan Palal: Jaksa Itu Wakili Negara, Tidak Boleh Bela Dia
-
Geruduk Komnas HAM, KASUM Tuntut Pembunuhan Munir Ditetapkan Sebagai Pelanggaran HAM Berat!
-
Bocah 10 Tahun Habiskan Rp510 Juta untuk Sawer, Orangtua Seret Apple dan TikTok ke Meja Hijau
-
Bawa Rantang Isi Samosa, Momen Haru Franka Franklin Saat Jenguk Nadiem Makarim di Rutan
-
Protes Wapres Gibran Diwakili Jaksa, Sidang Gugatan Ijazah Ditunda Sepekan