Suara.com - Harga cabai yang terlampau tinggi di Nusa Tenggara Barat hingga mencapai Rp 200 Ribu per kilogram membuat pengusaha membawa lima ton cabai rawit dari Pulau Jawa.
Cabai ini masuk ke Nusa Tenggara Barat melalui skema business to business yang dilakukan pengusaha.
Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti mengatakan harga cabai rawit lokal sudah menembus di atas angka Rp200 ribu per kilogram, sedangkan harga cabai rawit dari luar daerah senilai Rp165 ribu per kilogram.
"Cabai impor sudah datang dan sudah beredar di pasar lokal dengan harga Rp165 ribu per kilogram. Itu sudah masuk dalam rangka menetralisir pasar," ujarnya, Senin (3/3/2025).
Mahalnya harga cabai ini karena pasokan dari petani berkurang. Cuaca buruk menyebabkan produksi cabai lokal menurun akibat gagal panen, sehingga berpengaruh terhadap suplai cabai ke pasar.
Selain itu banyak lahan pertanian beralih-fungsi menjadi sawah selama musim hujan. Luas panen yang menurun berpengaruh terhadap tingkat produksi cabai lokal.
Dampaknya ketika memasuki bulan puasa di saat permintaan konsumen terhadap cabai meningkat malah produksi cabai lokal yang terbatas membuat petani tidak mampu mencukupi permintaan konsumen, sehingga harga cabai melambung tinggi.
"Kami koordinasi dengan dinas pertanian, ada beberapa lahan yang memang diintervensi oleh pemerintah, sehingga kami (harap) tidak ada lagi kejadian seperti ini," kata Nelly.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB pada Januari 2025, luas panen cabai rawit di Nusa Tenggara Barat mencapai 2.169 hektare dengan angka produksi sebanyak 34.824 kuintal.
Baca Juga: Hotel 88 Alun-Alun Bandung, Rekomendasi Tempat Bukber di Pusat Kota Bandung
Jika dibandingkan Desember 2024, luas panen maupun produksi yang terjadi mengalami penurunan signifikan. Saat itu luas panen cabai rawit mencapai 2.293 hektare dengan jumlah produksi seberat 95.777 kuintal. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Jadi Pusat Event Berskala Dunia
-
Duka dari Banjarnegara: Longsor Pandanarum Telan 2 Korban, 27 Warga Masih Hilang Tertimbun
-
Gebrakan Prabowo: Uang Koruptor Disulap Jadi Smartboard untuk Tiap Kelas, Maling Bakal Dikejar!
-
Program Prioritas Presiden Dinilai Berpihak pada Daerah, Tamsil Linrung Soroti Tantangan Lapangan
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
-
Kemendagri Apresiasi Upaya Sumut Tekan Inflasi
-
Buruh Tuntut UMP DKI Rp6 Juta, Gubernur Pramono Malah Tak Bisa Ditemui, Ada Apa?
-
Kebakaran di Jatipulo Hanguskan 60 Rumah, Kabel Sutet Putus Biang Keroknya?
-
Rekaman CCTV Detik-detik Pendopo FKIP Unsil Ambruk Viral, 16 Mahasiswa Terluka
-
Jeritan 'Bapak, Bapak!' di Tengah Longsor Cilacap: Kisah Pilu Korban Kehilangan Segalanya