Suara.com - Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, mengecam eskalasi militer Israel baru-baru ini, termasuk serangan udara yang menargetkan Suriah.
"Tindakan seperti itu tidak dapat diterima dan berisiko semakin mengacaukan situasi yang sudah rapuh, dan merusak upaya menuju de-eskalasi dan transisi politik yang berkelanjutan," kata Pedersen dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Israel telah melakukan ratusan serangan udara di lokasi militer Suriah setelah jatuhnya Presiden Bashar al-Assad pada tanggal 8 Desember, dengan mengatakan serangan tersebut bertujuan untuk mencegah pasukan musuh memperoleh kemampuan strategis.
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan agar Suriah selatan menjadi zona demiliterisasi sepenuhnya, dengan menyatakan bahwa Israel tidak akan mengizinkan pasukan pemerintahan baru untuk dikerahkan di selatan Damaskus.
Sejak pecahnya konflik Suriah pada tahun 2011, Israel telah melancarkan banyak serangan udara yang menargetkan posisi militer Suriah, serta lokasi yang terkait dengan sekutunya Iran dan Hizbullah.
Meskipun Israel jarang mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan ini pada saat itu, Israel secara konsisten menyatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan Iran membangun kehadiran militer di dekat perbatasannya.
Selain serangan udara, pasukan Israel dengan cepat mengumumkan kemajuan mereka ke zona demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari jatuhnya Assad, sebuah langkah yang menuai kecaman internasional.
Israel merebut sebagian Dataran Tinggi Golan Suriah pada tahun 1967 dan secara resmi mencaploknya pada tahun 1981—sebuah keputusan yang tidak diakui oleh masyarakat internasional, kecuali Amerika Serikat.
Baca Juga: Liga Arab Kecam Serangan Israel di Suriah: "Provokasi Sembrono"!
Berita Terkait
-
Ancaman Pemindahan Warga Gaza, Presiden Suriah Sebut Ujian Bagi Bangsa Arab
-
Hamas Cegah Kekuatan Asing dalam Penentuan Masa Depan Gaza
-
AS Makin Dekat Tinggalkan NATO, Perang Rusia-Ukraina Makin Panas?
-
Heboh! Elon Musk Serukan AS Keluar dari NATO dan PBB
-
Liga Arab Kecam Serangan Israel di Suriah: "Provokasi Sembrono"!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen
-
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini, Daerah Anda Termasuk yang Waspada? Cek di Sini!