Suara.com - Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas Hazem Qassem telah menekankan bahwa setiap pengaturan untuk masa depan Gaza setelah berakhirnya perang harus dibuat melalui kesepakatan nasional dan bahwa gerakan ini tidak akan membiarkan kekuatan asing ikut campur.
"Jika ada kesepakatan nasional, kami siap untuk tidak memiliki peran dalam pemerintahan Jalur Gaza di masa depan," kata Qassem.
Juru bicara tersebut mengatakan bahwa posisi Hamas jelas dan setiap rencana untuk masa depan Gaza setelah berakhirnya perang terhadapnya harus dilakukan melalui kesepakatan nasional, dan "kami akan memfasilitasi pekerjaan ini".
"Hamas tidak perlu menjadi bagian dari tindakan yang diambil, dan gerakan ini tidak tertarik dengan hal ini dan tidak ingin diberitahu tentang tindakan ini sama sekali," tambahnya.
Qassem menekankan bahwa tindakan administratif harus dilaksanakan melalui kesepakatan nasional internal, dengan mengatakan bahwa Hamas tidak akan membiarkan kekuatan asing ikut campur.
"Langkah-langkah yang diambil ini hendaknya menjadi dasar bagi dimulainya operasi rekonstruksi serius dan nyata di Jalur Gaza, guna memberi kesempatan untuk menyelamatkan penduduk Gaza dari bencana yang disebabkan oleh perang genosida rezim Zionis terhadap penduduknya," katanya.
Hazem Qassem, selain menghargai posisi negara-negara Arab dalam mengutuk kebijakan membuat rakyat Gaza kelaparan, juga menuntut langkah-langkah praktis dari dunia Arab untuk mencegah berlanjutnya pendekatan ini oleh "rezim Zionis".
Qassem menghargai posisi negara-negara Arab yang telah menyatakan penentangan mereka terhadap kebijakan membuat rakyat Gaza kelaparan oleh rezim Zionis, dan menyerukan tindakan praktis oleh negara-negara Arab untuk menghentikan kebijakan ini, demikian dilaporkan jaringan berita al-Aqsa.
Ia menekankan bahwa kelanjutan kebijakan ini oleh rezim Zionis meletakkan dasar bagi pelaksanaan rencana relokasi rakyat Gaza, yang akan berdampak serius bagi keamanan nasional negara-negara Arab.
Baca Juga: Sinopsis Film No Other Land yang Menang Oscar 2025, Sorot Realita Pahit di Palestina
Juru bicara Hamas meminta negara-negara Arab untuk mengambil langkah-langkah praktis guna mencegah berlanjutnya kebijakan ini dan mencegah pelaksanaan rencana rezim Zionis untuk relokasi paksa penduduk Gaza.
Pernyataan Qassem muncul setelah kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada hari Minggu bahwa masuknya semua barang dan bantuan ke Jalur Gaza telah dilarang sejak pagi ini.
Berita Terkait
-
Tolak Usulan Trump, Negara Arab Siapkan Rp825 Triliun untuk Rekonstruksi Gaza
-
Gencatan Senjata Rapuh, Ramadhan di Gaza Dihantui Ketakutan
-
Ancaman Netanyahu: Konsekuensi "Tak Terbayangkan" Jika Hamas Tak Bebaskan Sandera
-
Pemimpin Arab Bertemu di Mesir Tolak Rencana Trump soal Gaza
-
Sinopsis Film No Other Land yang Menang Oscar 2025, Sorot Realita Pahit di Palestina
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!