Suara.com - Foto-foto lama CEO Tesla Elon Musk dengan potongan rambut yang unik telah menjadi viral, banyak yang membandingkannya dengan potongan rambut Adolf Hitler.
Gambar-gambar tersebut memperlihatkan Musk dengan bagian samping dan belakang kepala bagian bawah dicukur sementara bagian atas kepalanya tetap utuh dan disisir ke satu sisi – mirip dengan tatanan rambut diktator Jerman tersebut.
Foto-foto tersebut diambil pada tahun 2021 ketika miliarder tersebut terbang ke Miami dengan jet pribadi untuk menghadiri pameran seni internasional Art Basel. Ia difoto di bandara, ditemani oleh putranya, X AE A-XII, dan anjing Shiba Inu miliknya, Marvin.
Pengguna media sosial dengan cepat bereaksi terhadap foto-foto yang muncul kembali tersebut, mengira foto-foto tersebut baru saja diambil.
Satu unggahan di X berbunyi: “Elon Musk memulai debut potongan rambut pemuda Hitler OG MAGA 2016.”
Seorang pengguna bercanda, “Musk memberi tahu tukang cukur untuk hanya mencukur rambut aslinya. Mereka membiarkan bagian rambut palsu itu begitu saja.”
Seseorang membandingkan gaya rambut Musk dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Yang lain berkata, “Elon memamerkan gaya rambut barunya hari ini yang disebut Himmler.”
Momen viral itu terjadi beberapa minggu setelah Musk menghadapi reaksi keras atas gerakan tangan kontroversial yang dilakukannya di sebuah rapat umum untuk merayakan pelantikan Presiden AS Donald Trump pada tanggal 20 Januari.
Baca Juga: AS Makin Dekat Tinggalkan NATO, Perang Rusia-Ukraina Makin Panas?
Selama pidatonya, ia meletakkan tangan kanannya di atas jantungnya sebelum mengulurkan lengannya ke luar, sebuah gerakan yang oleh beberapa sejarawan dan pengguna media sosial diidentifikasikan sebagai penghormatan “Sieg Heil”.
Menanggapi kontroversi tersebut di podcast Joe Rogan, Musk mengklarifikasi tindakannya, dengan mengatakan, "Saya harap orang-orang menyadari bahwa saya bukan seorang Nazi."
Ia membela gerakan itu, dengan menegaskan bahwa gerakan itu dilakukan dengan semangat yang positif. Ia mengatakan bahwa menjadi seorang Nazi berarti melakukan kekejaman seperti genosida dan memulai perang, bukan tentang gerakan, tingkah laku, atau pilihan busana.
Berita Terkait
-
Penjualan Tesla di Eropa Anjlok hingga 70 Persen, BYD dan Faktor Politik Jadi Penyebabnya
-
Donald Trump Gemparkan Kongres: Klaim "Amerika Telah Kembali" dan Puji Elon Musk, Demokrat Walk Out
-
Penemuan Struktur Persegi di Mars Buat Geger, Teori Konspirasi Baru Muncul!
-
Elon Musk Salahkan Zelensky atas Perang Ukraina: "Kejam dan Tidak Manusiawi!"
-
AS Makin Dekat Tinggalkan NATO, Perang Rusia-Ukraina Makin Panas?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Terungkap Siapa Yudo Sadewa! Anak Menkeu Baru Ini Ternyata Trader Kripto
-
KPK Periksa Deputi Gubernur BI, Dalami Dugaan 'Kongkalikong' Dana CSR
-
Rahayu Saraswati Jadi Menpora Usai Mundur dari DPR? Ini Jawaban Partai Gerindra
-
4 Tewas, Ini Daftar Nama-nama Korban Hilang usai Bali Diterjang Banjir Dahsyat!
-
Deputi Gubernur BI Diperiksa KPK, Kasus Korupsi CSR DPR RI Makin Terkuak?
-
Rahayu Saraswati Tinggalkan DPR: Pengakuan Mengejutkan dan Spekulasi Kabinet Prabowo Mencuat
-
Mahfud MD Ungkap Kecewanya Sri Mulyani Disamakan dengan Sahroni: Nangis Dibanding-bandingkan
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Ucapannya Berbahaya, Menkeu Purbaya Dinilai Masih Beruntung Meski Remehkan Tuntutan 17+8, Kenapa?
-
Viral Pagar Beton Halangi Nelayan, Gubernur Pramono: Izin dari Pusat, Tapi Akses Harus Dibuka!