Suara.com - Donald Trump menyatakan "Amerika telah kembali" pada hari Selasa dalam pidato pertamanya di hadapan Kongres sejak kembali berkuasa, menggembar-gemborkan kebijakan radikalnya dalam menghadapi permusuhan Demokrat yang riuh sambil mengumumkan terobosan di Ukraina.
Dalam pidato presiden terpanjang kepada anggota parlemen yang pernah tercatat, Republikan tersebut berulang kali memuji serangan kontroversial penasihat miliarder Elon Musk terhadap birokrasi federal dan mengatakan pemerintahannya baru saja dimulai.
"Mimpi Amerika tidak dapat dihentikan," kata Trump dalam pidato yang berlangsung lebih dari satu jam dan 40 menit, yang mengalahkan rekor Bill Clinton untuk pidato Kenegaraannya pada tahun 2000.
Hampir setiap baris mendapat tepuk tangan meriah dari anggota Partai Republik, termasuk pada dua kesempatan ketika Trump secara khusus menunjuk SpaceX dan taipan Tesla Musk, yang berdiri untuk memberi hormat kepada Kongres.
Namun protes juga dimulai dalam hitungan menit.
Seorang anggota kongres Demokrat, Al Green, dikeluarkan karena ia menolak untuk berhenti mencela Trump atas program perawatan kesehatan, dan menggoyangkan tongkatnya ke arah presiden.
Demokrat lainnya diam-diam mengangkat plakat termasuk "Palsu" dan "Musk mencuri" dan "Itu bohong!"
Dan pada suatu saat, banyak Demokrat meneriakkan "6 Januari!" kepada Trump, merujuk pada serangan kekerasan pendukungnya di Capitol pada tahun 2021 setelah ia menolak mengakui kekalahannya dalam pemilihan umum.
Presiden berusia 78 tahun itu tidak gentar, memuji enam minggu pertamanya dan bersumpah untuk terus maju dengan upayanya yang memecah belah untuk membentuk kembali pemerintah AS dan mengakhiri perang Ukraina -- berapa pun biayanya.
Baca Juga: Viral Video Trump "Pincang" Saat Main Golf, Picu Spekulasi Kesehatan Memburuk
Trump kembali ke naluri TV realitasnya yang telah teruji dan terbukti. Pada satu titik ia menarik perhatian pada seorang anak laki-laki dengan kanker otak yang, di depan Kongres, diberikan tanda pengenal resmi oleh kepala Dinas Rahasia.
Namun dalam apa yang sebagian besar terdengar seperti pidato kampanye daripada pidato kepada bangsa, Trump tidak berusaha untuk menjangkau lawan dan terkadang mengejek mereka.
Di tengah sorak sorai "USA" dan "Trump, Trump, Trump", ia menyatakan bahwa perang budayanya terhadap program keberagaman dan hak transgender berarti "negara kita tidak akan terbangun lagi."
Ia mengklaim bahwa ia mencoba menyelesaikan "bencana ekonomi," meskipun mewarisi ekonomi maju terkuat di dunia dari pendahulunya dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Ia membela langkah ekonominya yang mengganggu, bahkan saat perang dagang yang ia luncurkan terhadap Kanada, Tiongkok, dan Meksiko memicu kegelisahan di pasar dunia.
"Kita telah ditipu selama beberapa dekade oleh hampir setiap negara di bumi," kata Trump.
Berita Terkait
-
Penemuan Struktur Persegi di Mars Buat Geger, Teori Konspirasi Baru Muncul!
-
AS dan Ukraina Bakal Tandatangani Kesepakatan Mineral, Emang Udah Baikan?
-
Zelenskyy Ingin Perbaiki Hubungan dengan Trump, Siap Berunding untuk Perdamaian Ukraina
-
Trump Hentikan Bantuan Militer ke Ukraina, Imbas Perdebatan Sengit dengan Zelenskyy di Ruang Oval
-
Pemimpin Arab Bertemu di Mesir Tolak Rencana Trump soal Gaza
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Pusat Pemerintahan Nepal Resmi Kosong Usai Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Teror Perampok Duren Sawit: Todong Nenek dengan Senpi, 2 Pelaku Diringkus, Polisi Buru Sisanya
-
Kasus Ojol Tewas di Makassar: Yusril Beri Ultimatum Polda Sulsel, Ada Apa?
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber